Ia melanjutkan, dari sekian banyak taman umum, ada satu taman yang didedikasikan khusus untuk pasien kanker yakni Taman Paliatif. Di taman tersebut penderita sakit kanker yang menjalani perawatan paliatif secara teratur bertemu. Di sana mereka akan dilakukan pemeriksaan berkala di Taman Paliatif dan berolahraga. “Kami juga memberi orang imunisasi gratis untuk hepatitis, kanker serviks, dan HPV,” tegasnya.
Sedangkan untuk menciptakan gaya hidup sehat, Wali Kota Risma memilikin program olahraga tiap Minggu pagi untuk seluruh warga Surabaya. Menurutnya, hal itu sangat diperlukan sebagai bagian dari tindakan pencegahan. “Kami mengatur olahraga pagi setiap hari Minggu dipandu oleh instruktur profesional, serta pemeriksaan kesehatan gratis sebulan sekali,” imbuhnya
Sementara itu, Ketua Komite Pelaksana APHC 2019, Dradjat R. Suardi mengatakan dalam kongres The 13 th Asia Pasific Hospice and Palliative Care Conference (APHC) 2019 ini dihadiri sebanyak 700 orang dari mancanegara dan 300 dari domestic. “Hari ini kami spesifik membahas terkait symposia. Ini adalah pemaparan oleh para ahli dengan tujuan untuk penyerapan kemudian yang akan diimplementasikan terhadap pelayanan masyarakat khususnya di Indonesia,” kata Drajat.
Drajat melanjutkan Masyarakat Paliatif Indonesia (MPI) dan Jaringan Perawatan Paliatif Asia Pasifik (APHN) itu bakal diisi dengan berbagai kegiatan. Seperti workshop paliatif, simposium, serta diskusi atau sharing bersama ahli paliatif.
Pembina Pusat Pengembangan Paliatif dan Bebas Nyeri RSUD dr Soetomo Surabaya, Sunaryadi Tejawinata mengatakan dampak dari kegiatan ini mampu menolong 76,4 persen penderita dari lima maslah penderitaan, yaitu fisik, psikologis, sosiologis, cultural, dan spiritual.
“Untuk mencapai angka tersebut tentu banyak tantangan, namun saya bersyukur karena Pemkot Surabaya mendukung sepenuhnya program ini, sehingga dari berbagai upaya melalui sosialisasi di tiap kecamatan, kami berhasil merangkul banyak relawan paliatif,” ujar Sunaryadi.
Melihat program Surabaya terkait pelayanan paliatif, Prof Cynthia, Ketua Jaringan Perawatan Paliatif Asia Pasific kagum. Ia menjelaskan, sebelumnya pelayanan paliatif ini hanya ditemukan di rumah sakit saja. Namun berbeda dengan Kota Surabaya yang menghadirkan program Hospice home care (HHC). “Selama ini belum pernah ada Taman Paliatif atau Kota Paliatif, ini sangat mengesankan. Program semacam ini akan kami coba aplikasikan ke negara-negara lain,” pungkasnya (wt)