Lapsus  

Keromantisan Kakek Mahmud dan Mak Cum di Tanah Suci

Keromantisan Kakek Mahmud dan Mak Cum di Tanah Suci

Saat masuk ke asrama haji Sudiang embarkasi Makassar, kondisi Mahmud biasa-biasa saja. Dia baru minta selalu ada di samping Mak Cum sesaat ketika mau masuk pesawat terbang.

Kakek Mahmud mulai marah ketika diberangkatkan dari asrama haji ke bandara menggunakan ambulan sedangkan Mak Cum tidak berada di sisinya. Dia marah dan tidak mau turun menuju pesawat.

“Akhirnya oleh pihak Garuda, Mak Cum dinaikkan bus untuk dipertemukan dengan Pak Mahmud di dalam ambulan,” jelasnya.

Beberapa saat pasangan ini bercengkrama di dalam mobil ambulan. Sampai akhirnya kakek Mahmud bersedia diturunkan untuk masuk ke pesawat.

Di dalam pesawat kakek Mahmud kembali tidak mau dipisahkan dengan Mak Cum. Dia meminta Mak Cum duduk di sampingnya. Petugas sempat dua kali menangani kemarahan si kakek di dalam pesawat, salah satunya saat Mak Cum ingin buang air kecil.

Kepada Jusman, Mak Cum bercerita bahwa suaminya dulunya sosok yang tampan dan rajin. Sehingga banyak perempuan menyukainya. “Sampai sekarang saya melihat suami saya masih tetap gagah seperti dulu,” kata Jusman menirukan ucapan Mak Cum.

Mak Cum sendiri menurut Jusman kondisi fisiknya lebih kuat dibandingkan Mahmud. Mak Cum masih sanggup melaksanakan ibadah salat di Masjid Nabawi dengan jalan kaki.

Kejadian menghebohkan juga terjadi ketika Mak Cum diam-diam meninggalkan Mahmud untuk melakukan salat subuh. Mak Cum dan penghuni kamar lainnya meninggalkan Mahmud yang masih tertidur lelap di kamar sendirian.

Tiba-tiba ketika kembali ke kamar, kondisi kamar sudah berantakan. Mahmud marah besar. Koper dan barang-barang miliknya serta jemaah lainnya berantakan karena dilempar-lempar. Dia marah karena saat terbangun, Mak Cum tidak ada di sampingnya. Pokoknya kalau jauh sedikit dari Mak Cum, Mahmud marah. Bahkan ketika Mak Cum membuat teh di dalam kamar pun, Mahmud marah.

“Padahal baru dua menit menyeduh teh, Pak Mahmud sudah marah dan mencari Mak Cum,’’ kata Jusman menceritakan pasangan yang telah memiliki delapan anak dan sebelas cucu ini.

Hingga saat ini, Mak Cum dengan setia melayani kebutuhan kakek Mahmud. Semoga sakinah mawwaddah wa rahmah selalu ya kakek Mahmud dan Mak Cum. Aamiin. (wt)