”Para pelajar se-Indonesia itu diajak melakukan riset lapangan di berbagai tempat di Banyuwangi dengan cara yang menyenangkan, sehingga dunia riset tak lagi dinilai selalu membosankan. Kami berterima kasih kepada LIPI telah menunjuk Banyuwangi sebagai tuan rumah,” ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu (26/6/2019).
Ribuan peserta PIRN itu, sambung Anas, melakukan eksperimen bidang ilmu pengetahuan alam, ilmu sosial, dan ilmu teknik di sejumlah lokasi di Banyuwangi, seperti lokasi konservasi terumbu karang di Bangsring Underwater, Agro Wisata Tamansuruh, Pusat Kopi Gombengsari, Desa Adat Osing Kemiren, dan Mal Pelayanan Publik.
Anas mengutip data R&D Magazine Surveyyang menyebutkan, dana untuk penelitian di Indonesia pada 2018 diperkirakan sekitar USD 10,23 miliar atau 0,91 persen dari PDB. Angka itu menjadikan Indonesia sebagai negara berperingkat 28 terbesar terkait dana riset dari 116 negara.
”Riset ini bisa dibilang kunci segala hal. Dan itu didorong pemerintah pusat dengan terus menaikkan dana riset. Semoga dari ajang PIRN di Banyuwangi ini bisa lahir generasi sains milenial yang di masa depan menjadi peneliti andal Indonesia,” jelasnya.
Anas menambahkan, stimulus untuk mendorong anak muda menggeluti dunia ilmu pengetahuan dan teknologi akan terus dilakukan Pemkab Banyuwangi ke depan.