Banyuwangi – Sebanyak 13 mahasiswa dari 12 negara akan tinggal di Banyuwangi selama tiga bulan untuk belajar seni budaya di daerah berjuluk The Sunrise of Java.
Belasan mahasiswa yang tergabung dalam program Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) tersebut di antaranya berasal dari Australia, Spanyol, Cekoslovakia, Serbia, Kepulauan Solomon, dan Bangladesh. BSBI sendiri merupakan program beasiswa tahunan pemerintah Indonesia yang menjaring mahasiswa berpotensi dari seluruh dunia untuk diberi kesempatan mempelajari budaya Indonesia.
Belasan mahasiswa tersebut telah datang ke Banyuwangi sejak Minggu sore (12 Mei) dengan didampingi Duta Besar Indonesia untuk Romania dan Moldova, Diar Nurbintoro. Diar menyampaikan Banyuwangi kembali dipilih karena memiliki budaya yang khas. Meski berada di wilayah Jawa, menurut Diar, budaya Banyuwangi berbeda dengan budaya Jawa pada umumnya.
“Selama ini, masyarakat internasional tahunya kalau tarian Jawa itu lemah lembut. Tapi tarian di Banyuwangi justru energik dan rancak, meski ada di Jawa. Selain itu, Banyuwangi juga punya Bahasa Osing yang menurut saya menarik untuk dipelajari dan dipublikasikan ke masyarakat asing. Ini lah kelebihan budaya Banyuwangi,” kata Diar saat mengenalkan 13 mahasiswa tersebut kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Senin (13/5/2019).
Selain itu, imbuhnya, review dari mantan peserta program BSBI tahun lalu yang ditempatkan di Banyuwangi hasilnya memuaskan. Menurut mereka, selain budaya dan bahasanya unik, alam Banyuwangi juga sangat cantik.
“Mereka promosi ke calon peserta tentang Banyuwangi. Tak heran, banyak peserta tahun ini yang tertarik belajar ke Banyuwangi,” terang Diar.
Selama tiga bulan di Banyuwangi, mereka akan tinggal di homestay sehingga bisa mengenal lebih dekat dengan warga lokal. Mereka juga akan belajar dan dipandu langsung oleh Sanggar Tari Sayu Grinsing pimpinan Subari. Mereka akan belajar beragam kesenian khas Banyuwangi, diantaranya tarian Mapag Dayoh (menyambut tamu) dan Gandrung Marsan. Juga lagu khas daerah ‘Sorote Lintang Kemukus’.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyampaikan apresiasinya terhadap program yang tujuannya mengenalkan Indonesia melalui pintu budaya ini.