Surat SBY Ramai Dibicarakan, AHY Senang Diketahui Publik

Surat SBY Ramai Dibicarakan, AHY Senang Diketahui Publik

Jakarta – Beredarnya isi surat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) Ketua Umum Partai Demokrat, tentang kritik kampanye Prabowo-Sandi di GBK kepada pengurus internal Partai Demokrat, hangat dibicarakan, dan menjadi polemik.

Pernyataan SBY itu sempat dikomentari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengatakan, kampanye Prabowo kerap jauh dari ekspektasi SBY. Hasto mengaku sependapat dengan SBY, yang menyebut kampanye Prabowo-Sandiaga tidak lazim dan tidak inklusif di Stadion GBK pada Minggu (7/4/2019). Menurutnya, kampanye 02 di GBK tidak mencerminkan nilai-nilai keindonesiaan. Apalagi, lanjutnya, SBY sosok pemimpin yang santun.

“Kami sangat memahami kegelisahan SBY itu. Apalagi dia (SBY) sosok pemimpin yang santun, yang tidak menyukai kata-kata kasar, fitnah, dan hoaks, yang selama ini banyak dilakukan oleh pendukung Prabowo-Sandi,” ujar Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf itu.

Terkait isi surat itu, PD meminta tak ada yang mengadu domba Demokrat dengan Prabowo beserta Koalisi Indonesia Adil dan Makmur.

Partai Demokrat menegaskan tidak ada keretakan dengan partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi terkait surat SBY. Dan dalam klarifikasinya, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan pesan SBY tersebut bersifat internal yang diberikan melalui tiga petinggi Demokrat.

Menurut Hinca, pesan itu telah disampaikan kepada Prabowo-Sandi melalui Sekjen Gerindra Ahmad Muzani selang beberapa jam sebelum kampanye. Pesan tersebut juga telah ditindaklanjuti dalam kampanye Prabowo-Sandi, yang kata dia, terbukti dengan munculnya tokoh-tokoh agama di kampanye tersebut.

“Kemarin kan semua heboh dengan informasi yang beredar itu. Sebenarnya itu sms ke saya sebagai sekjen, Pak Amir Syamsudin sebagai Dewan Kehormatan dan Pak Syarief Hasan sebagai wakil ketua umum. Tengah malam kira-kira jam 10, setengah 11 malam untuk disampaikan pasangan capres 02 agar tidak eksklusif, agar inklusif, agar tidak politik identitas. Tapi untuk semua,” kata Hinca Pandjaitan di kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, Senin (8/4/2019).

Hinca menambahkan Partai Demokrat tidak mengetahui mengapa pesan tersebut bisa beredar di publik. Namun, ia memastikan tiga petinggi PD yang menerima pesan dari SBY tidak menyebarkan ke publik.

“Pasti kalian nanyanya kami bertiga. Saya pastikan saya Pak Amir dan Pak Syarief saya cek tidak mungkinlah dari kami. Saya juga tidak tahu dari siapa,” tambah Hinca.

Kendati demikian, tambah Hinca, surat SBY tersebut telah dijalankan dengan baik oleh Prabowo-Sandi dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

“Oleh karena itu tidak ada yang salah dengan pesan yang kami sampaikan,” ujar anggota Komisi III DPR ini.

Sementara itu, Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogamas) PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan tidak mempermasalahkan beredarnya isi surat tersebut. Sebaliknya, AHY mengaku senang jika isi surat tersebut diketahui publik.

AHY menyatakan tidak tahu awalnya isi surat tersebut bisa beredar ke publik. Namun, dia tidak pernah merasa itu adalah sesuatu yang tabu. Justru dia menilai isi surat tersebut beredar ke publik menjadi sesuatu yang sangat baik.

“Jadi kalau misalnya pun diketahui publik saya pun merasa senang. Artinya lebih banyak lagi yang tahu,” ujarnya kepada wartawan di Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (8/4).

Menurutnya, SBY menulis surat tersebut bukan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat melainkan sebagai bapak bangsa, serta sebagai mantan presiden yang ingin terus mengingatkan masyarakat Indonesia agar lebih baik lagi jalannya. SBY juga ingin mengingatkan agar Indonesia tidak mengulangi apa yang tidak baik di masa lalu.

“Publik banyak yang tahu mungkin lebih bagus lagi supaya kita semuanya semakin memiliki kesadaran bahwa jangan sampai kita semua terpecah belah hanya karena pertarungan politik yang sifatnya sesaat saja,” ujarnya.

Dia menambahkan, yang membuat SBY terus ingin berkontribusi kepada situasi politik di tanah air ini adalah untuk mencegah jangan sampai terjadi perpecahan atau polarisasi. SBY mengimbau agar jangan sampai terjadi perpecahan hanya karena pertarungan politik. (rp/wt)

Berikut isi lengkap surat SBY.