“Khusus KUR ini, bunganya cukup ringan, tujuh persen per tahun. Kami bekerjasama dengan bumdes, karena bumdes yang tahu bagaimana kondisi setiap peternak. Setiap ternak penerima program juga diasuransikan, untuk mengantisipasi ada kejadian yang tidak diinginkan,” kata Putu.
Sementara Ketua Bumdes Kharisma Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru Wetan, Mariyati menjelaskan bahwa pinjaman dari BNI ini adalah bantuan penggemukan ternak dengan cepat (fast fattening).
Lewat program ini, kata dia, peternak diberikan kredit salah satunya membeli pakan ternak, complete feed. Complete feed itu mengandung 16 macam bahan pakan yang diracik timnya. Ada 3 bahan yang tidak ada di Indonesia tapi didapat dengan cara impor, makanya kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan sapi terpenuhi dari complete feed.
“Dana ini digunakan peternak untuk pembelian sapi, pakan, vaksinasi hingga perawatannya. Semakin gemuk ternak, harganya semakin mahal. Tentunya gemuk yang dimaksud adalah gemuk yang sehat, dengan pemberian pakan yang berkualitas,” katanya.
Dalam pengelolaanya nanti, peternak sapi masing-masing mendapat 300 kg. Dengan pakan anorganik tersebut, diharapkan sapi potong peternak bisa menggemuk minimal 200 kg per 110 hari.
“Hasil itu akan dibuat bayar angsuran kredit,” pungkas Mariyati. (jam)





