Karena itu, Risma menegaskan pihaknya bakal kembali mengadakan gebyar PSN, agar penyebaran penyakit DBD di Kota Surabaya bisa berhenti. Rencananya, gebyar PSN itu dipusatkan di wilayah Kecamatan Sawahan. “Saya berharap ini bisa berhenti. Nanti saya akan lakukan mungkin hari Kamis kalau ndak Jumat, saya adakan gebyar PSN lagi di Kecamatan Sawahan,” imbuhnya.
Alasan dipilihnya Kecamatan Sawahan sebagai pusat gebyar PSN 2019, karena wilayah tersebut tercatat memiliki jumlah penduduk terbesar di Kota Surabaya. Maka dari itu, ia ingin agar gebyar PSN kembali dipusatkan di wilayah tersebut.
Risma mendorong masyarakat untuk bergerak bersama pemerintah memberantas sarang nyamuk. “Sekarang ada tiga yang sakit. Namun kita kan ndak tahu apakah akan berhenti atau tidak,” tegasnya.
Dijelaskan, preventif dari gerakan gebyar PSN, bukan hanya sekedar sebuah seremonial, melainkan mengajak masyarakat untuk bergerak bersama memberantas sarang nyamuk. Usai gebyar PSN, jajaran Pemkot Surabaya bakal bergerak bersama Bu Mantik (Ibu Memantau Jentik), untuk melakukan pemeriksaan jentik-jentik nyamuk di masing-masing wilayah.
“Biasanya itu, kelurahan kecamatan melakukan pemeriksaan sama Bu Mantik. Setelah itu, tiap wilayah dilaporkan hasilnya positif berapa,” tukasnya. (wt)