Surabaya- Proses cetak kertas surat suara Pemilu 2019, mulai berjalan di enam perusahaan konsorsium yang telah ditunjuk. Pencetakan surat suara ini ditargetkan akan selesai 11 Maret 2019.
Menurut Ketua KPU RI Arief Budiman, setelah proses cetak selesai, dilanjutkan satu lagi tahapan yakni produksi dan distribusi. “Sekarang, proses produksi surat suara mulai jalan. Ini sekaligus sebagai jawaban dari hoaks tujuh kontainer di Tanjung Priok yang berisi surat suara tercoblos yang pernah tersiar,” singgungnya.
Dijelaskan, surat suara yang akan digunakan pada Pemilu 2019, sebanyak 939. 879. 651 lembar. Jumlah suarat suara itu sudah termasuk Pilpres dan Pileg. “Hari ini, semuanya resmi dicetak,” katanya.
Saat mengecek proses pencetakan surat suara di PT Temprina Media Grafika di Sumengko, Wringin Anom, Gresik, Ahad (20/1/2019), Arief Budiman juga mengajak Untuk memastikan proses produksi sesuai dengan aturan, sehingga pihak KPU RI mengajak Komisi II DPR RI Jainudin Amali, anggota Bawaslu RI Afifuddin, dan Ketua DKPP Dr. Hariono.
“Di sini semua unsur ada, perlu menyaksikan langsung apakah sama dengan yang didesain, Bawaslu mengawasi mulai produksi hingga distribusi, dan DKPP melihat jangan sampai KPU ada persoalan etik yang dilanggar,” kata Arief.
Adapaun enam perusahaan yang ditunjuk untuk mencetak surat suara, PT Gramedia (Jakarta), PT Balai Pustaka (Jakarta), PT Aksara Grafika Pratama (Jakarta), PT Temprina Media Grafika (Jatim), dan PT Puri Panca Pujibangun (Jatim) dan PT Adi Perkasa Makassar (Sulsel).