KEDIRI – Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno, di pembukaan TMMD ke 103 di lapangan Desa Mlati, Kecamatan Mojo,Kabupaten Kediri.Hadir dalam kegiatan ini, Danrem 082 Mojokerto, Forkopimda Kabupaten Kediri, Kapolres Kediri Kota, tokoh agama, karang taruna dan tokoh masyarakat Kabupaten Kediri.
Dalam amanatnya Bupati Kediri membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur dalam pembukaan TMMD ke-103 tahun 2018. Disampaikan, bahwa pada bulan Oktober diperingati beberapa momen bersejarah yaitu, pada tanggal 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila dan tanggal 5 Oktober 2018 adalah HUT TNI ke-73. Selanjutnya untuk masyarakat Jawa Timur tanggal 12 Oktober 2018 merayakan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-73. Tema Hari jadi Provinsi Jawa Timur ke-73 adalah “Makmurkan Jawa Timur Melalui Industri UMKM Berbasis Digital”.
“Ini merupakan sebuah tekad dan semangat Provinsi Jawa Timur membangun ekonomi berbasis digital, agar mampu tumbuh inklusif dan berkelanjutan dengan fokus pada segmen Industri UMKM.” ungkap Bupati Kediri
Selanjutnya Bupati Kediri juga membacakan, sebagaimana diketahui bersama bahwa pelaksanaan kegiatan TMMD merupakan salah satu program lintas sektoral baik dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Mayarakat yang lokasi sasaran di tempatkan di daerah terpencil, terisolasi dan terpinggirkan.
“Dengan adanya program TMMD diharapkan dapat membantu meningkatkan percepatan pembangunan melalui pertumbuhan ekonomi di daerah, meningkatkan tarap hidup masyarakat, menurunkan kemiskinan serta menempatkan desa sebagai subjek pembangunan, dimana desa dapat merencanakan sendiri, melaksanakan sendiri, dan memberdayakan sendiri masyarakatnya,” terangnya.
“Upaya pemerintah dalam mewujudkan program Nawacita yang salah satunya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan cara memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI. Membangun desa harus menjadi prioritas karena sangat terkait dengan upaya membangun dari pinggiran dengan cara memperkuat daerah-daerah di pedesaan,” tambahnya.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur beserta Kabupaten, Masyarakat dan TNI AD di semua Lokasi Sasaran TMMD mendukung pelaksanaan kegiatan baik Fisik maupun non fisik. TMMD bukan semata membangun sarana fisik bagi masyarakat desa, melainkan juga menumbuhkan semangat percaya diri masrakat agar mampu mengelola potensi yang dimiliki serta kesiapsiagaan menghadapi setiap ancaman dan tantangan yang sedang dan akan dihadapi,” jelasnya.
“Dukungan Pemerintah Provinsi pada pelaksanaan TMMD ke seluruh lokasi sasaran berupa bantuan keuangan, Vasektomi Tanpa Pisau (VTP) Kit, Implant Kit, Obgyn Bed, pemasangan dan pembongkaran umbul-umbul KB, pelayanan KB gratis. Ada beberapa dukungan kegiatan yang tidak berada di semua lokasi TMMD yaitu Penyuluhan Hukum, Kegiatan Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalinmatra), Paket Pelatihan Berbasis Masyarakat, Pelayanan Kesehatan Hewan Terpadu. Hasil pelaksanaan TMMD dapat langsung dirasakan oleh masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Oleh karena itu perlunya peran masing-masing untuk bisa berkolaborasi, berkoordinasi, berkomunikasi serta bersinergi dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan TMMD,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, pelaksanaan TMMD akan dilaksanakan selama 30 hari, mulai 15 Oktober-13 Nopember 2018. Ada, di 5 (lima) lokasi sasaran, yang harapanya akan mencapai hasil yang optimal sebagaimana yang direncanakan bersama dan dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, serta sejalan dengan semangat yang tertuang dalam Tema TMMD ke-103 tahun 2018 yaitu. “TNI Manunggal Rakyat dalam Mewujudkan Desa yang Maju Sejahtera dan Demokratis”(kominfo/adv/bud)