Tradisi ‘Ngerujaki’ Layak Bersanding dengan Bambu Festival

Tradisi ‘Ngerujaki’ Layak Bersanding dengan Bambu Festival
Komunitas pecinta sejarah dan adat Banyuwangi saat sarasehan di Desa Gintangan. (Foto : Dian Effendi/Warta Transparansi)

Tradisi unik itu, lanjut Rusdianah, memang mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Namun dia optimis mampu mengembalikan Ngerujaki sebagai sarana untuk mengenalkan kekayaan adat istiadat di desanya.

Sebagai langkah awal, pemerintah desa akan menginventarisir para petani yang masih konsisten melakukan tradisi Ngerujaki.

Selain itu, keberadaan Kelompok Tani (Poktan) akan didorong untuk kembali menggelorakan semangat ‘nguri-nguri’ tradisi lama kepada para anggotanya.

Jika langkah itu berhasil dilakukan, Desa Gintangan berencana membuat festival untuk menguatkan kembalinya tradisi yang hampir punah itu dan untuk dikenalkan ke masyarakat luas.

Jika rencana ini terwujud, maka Desa Gintangan akan memiliki dua festival yang mengangkat kearifan lokal masyarakatnya.

Sekadar tahu, desa ini menggelar Gintangan Bambu Festival setiap tahunnya yang disaksikan ribuan wisatawan dalam dan luar negeri.(def)