Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Maluku-Papua PLN Ahmad Rofik mengatakan pengoperasian gardu dan transmisi itu bisa mengoptimalkan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Jayapura.
Selama ini, PLTMG Jayapura hanya memproduksi listrik sebesar 30 MW, karena jaringan transmisi dan distribusi yang menyalurkan listrik ke warga masih belum siap.
“Dengan peningkatan kapasitas infrastruktur penyaluran ini, listrik dari PLTMG Jayapura dapat disalurkan secara penuh yaitu 50 MW,” katanya.
Ia menambahkan ketiga infastruktur baru itu juga dapat menyalurkan listrik dari PLTMG Jayapura Peake 40 MW, yang kini sedang dalam proses pembangunan.
Menurut Rofik, dengan infrastruktur baru, maka tambahan rumah tangga yang dilistriki bisa mencapai 600 ribu pelanggan yang mencakup sistem Jayapura, Sentani dan Genyem.
Pengoperasian PLTMG, lanjutnya, juga akan menghemat biaya produksi listrik hingga Rp8,7 miliar per bulan.
“Potensi penghematan ini dihitung berdasarkan penurunan `specific fuel consumption` (konsumsi BBM) dan penghentian mesin sewa dari sistem kelistrikan Jayapura,” ujar Rofik.
Pembangunan infrastruktur kelistrikan itu selesai dalam waktu dua tahun dengan memakan biaya investasi sebesar Rp341 miliar, yang bersumber dari anggaran sendiri. Proyek juga melibatkan 400 pekerja, yang lebih dari 100 orang merupakan pekerja lokal. (guh)