“Kami mendesak China untuk segera menghentikan kebijakan yang tidak produktif dan membebaskan mereka yang telah dengan semena-mena ditahan,” kata misi Amerika Serikat untuk PBB.
Pada bulan lalu, lembaga Chinese Human Rights Defenders menyatakan dalam sebuah laporan bahwa 21 persen dari semua penangkapan di China sepanjang 2017 terjadi di Xinjiang.
Sebelumnya, Duta Besar China untuk PBB di Jenewa, Yu Jianhua, mengatakan bahwa pihaknya tengah mengupayakan kesetaraan dan solidaritas di antara semua kelompok etnis.
Namun McDougall mengatakan bahwa komunitas Uighur dan kelompok Muslim lainnya diperlakukan sebagai “musuh negara” hanya karena identitas mereka.
Lebih dari 100 mahasiswa Uighur yang kembali ke China setelah belajar di luar negeri telah ditahan, dan beberapa di antara mereka tewas di penjara, kata dia.
Fatima-Binta Dah, anggota panel PBB yang sama, sempat bertanya kepada delegasi China, “bagaimana tingkat kebebasan beragama bagi kelompok Uighur di China, apakah ada perlindungan hukum bagi mereka untuk menjalankan keyakinannya?” (kh)