BANYUWANGI – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, mengunjungi pergelaran Banyuwangi Agro Expo 2018, Selasa (17/7/2018). Ajang tahunan yang menjadi sarana pamer pelaku usaha sektor pertanian di Banyuwangi itu memadukan antara inovasi agribisnis dan pariwisata. ”Satu lagi inovasi yang bagus dari Banyuwangi. Salut,” ujar Eko.
Eko mengatakan, pertanian menjadi tulang punggung ekonomi perdesaan. Dengan beragam inovasi pertanian dan pemasaran yang unik seperti tersaji di Banyuwangi Agro Expo, nilai produk pertanian diharapkan bisa meningkat. Dengan kemasan festival dan wisata, maka bisa menjadi agro-tourism untuk lebih meningkatkan ekonomi perdesaan.
Saat ini, sambung Eko, sektor pertanian di perdesaan membutuhkan banyak sentuhan inovasi. Pemerintah pusat terus bekerja dengan berbagai instrumen, seperti program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).
”Produk-produk desa, termasuk pertanian, jika dikelola dengan baik dengan pemberian nilai tambah dan pemasaran yang unik, akan berdampak positif ke kesejahteraan warga. Termasuk dengan kemasan wisata, ada paket wisata produk pertanian, homestay yang menyajikan produk pertanian desa, dan sebagainya. Apa yang dilakukan Banyuwangi patut diapresiasi,” paparnya.
Ajang Banyuwangi Agro Expo sendiri bertema ”Kampung Wong Tani” itu digelar 14-21 Juli di kawasan Jalan Brawijaya. Jika biasanya ajang pertanian hanya memindahkan tanaman ke sebuah gedung, di Banyuwangi digelar langsung di areal persawahan. ”Beberapa bulan ini, tim bekerja keras menanam beragam komoditas unggulan di tempat ini. Jadi kita bikin semacam laboratorium alam, sekaligus bagian dari edukasi ke publik tentang sektor pertanian,” tandas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.