KEDIRI – Pengujian skala beban jembatan Brawijaya ternyata membutuhkan anggaran hingga ratusan juta rupiah. Hal ini, disampaikan Muji Imawan, Ketua Tim Tehnik dari Universitas Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS ) Surabaya
Menurut Muji Imawan, jika pihak Pemkot Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum ( DPU ) Kota Kediri, yang meminta pada pihak ITS untuk melakukan pengujian pada jembatan Brawijaya yang mangkrak berkisar 4 tahun
” Pihak DPU yang meminta kita untuk melakukan pengujian.Karena, jembatan Brawijaya mau dilanjutkan pembangunanya ” ungkap Muji, saat dihubungi, Jumat (11/5/2018)
Diuraikan Muji, jika anggaran untuk melakukan pengujian jembatan mencapai Rp 290 juta.
” Pengujian dilakukan bukan uji beban melainkan termasuk evaluasi mutu beton dan tulangan yang membutuhkan anggaran Rp 290jt” pungkasnya.
Terpisah , Sunarto Kasi Pembangunan. Kebinamargaan DPU kota Kediri, mengatakan, terkait dengan anggaran pengujian dirinya belum mengetahui
” Kalau masalah anggaran belum diketahui.Tapi, yang jelas sudah dianggarkan di tahun 2018 yang bunyinya pengujian. Jadi tidak biaya tersendiri, pengujian sdh ada didalamnya.” Kata Narto.
Sementara saat dikonfirmasi mengenai besaran anggaran hingga ratusan juta rupiah yang diajukan oleh pihak ITS, Narto mengaku hal tersebut masih permohonan saja dari pihak ITS ” Itu masih permohonan saja ” akunya
Namun saat dikonfirmasi sudah dilakukanya pengujian,tapi belum ada kejelasan kontrak kerja ,Sunarto menjabarkan, jika pengujian tidak sama dengan kegiatan proyek .
” Uji berat jembatan ini, masalahnya berbeda dengan pengerjaan proyek” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri melakukan uji kekuatan pada Jembatan Brawijaya yang sudah mangkrak pembangunanya hingga beberapa tahun.
Dan, dijadwalkan 2018 ini, jembatan diharapkan bisa dilanjutkan pembangunannya, usai dilakukan uji skala kekuatan jembatan oleh akademisi dari ITS. (bud)