BANYUWANGI – Pilkada serentak 27 Juni 2018 kurang 47 hari lagi. Jajaran Polres Banyuwangi, Polda Jawa Timur, menyikapi dengan serius helatan pesta demokrasi yang digelar usai Lebaran Idul Fitri. Jumat (11/5/2018), Polri, TNI dan Satpol PP menggelar Gladi Lapang Sistem Pengamanan (Sispam) Kota di depan Pendopo Sabha Swagata Blambangan.
Dalam kegiatan ini digambarkan jalannya helatan Pilgub Jatim mulai dari tahapan kampanye, masa tenang, pengamanan hari pencoblosan sampai pengumuman hasil Pilkada oleh KPUD. Salah satu paslon ada yang melakukan kampanye berbau SARA dan menyudutkan calon lain sehingga diamankan aparat.
Selain itu, sekelompok orang dari pendukung paslon tertentu menggelar penolakkan atas pencopotan atribut paslon maupun alat peraga kampanye di masa tenang oleh Satpol PP didampingi aparat kepolisian. Ketika hari pencoblosan juga digambarkan bagaimana perlakuan anggota TPS dalam mendahulukan wanita hamil dan lansia agar mendapat giliran lebih dulu tanpa ikut antrian.
Gladi lapang menjadi memanas saat ada pemabuk yang hendak mencoblos di TPS namun dihalau aparat yang melakukan pengamanan. Ketegangan berlanjut saat pengumuman hasil sidang pleno di KPUD Banyuwangi yang memenangkan paslon nomer urut 40. Massa dari paslon 39 mengamuk dan menuntut pembubaran KUPD.
Massa yang beringas melempari petugas dengan bom molotov serta air. Aparat gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP melakukan perlawanan dengan memasang pagar betis dan penyemprotan water canon. Massa pun kocar-kacir dan kegiatan gladi lapang yang dipimpin Kasat Sabhara AKP Basori Alwi pun berakhir.
Peragaan ini disaksikan Kapolres Banyuwangi AKBP Donny Adityawarman SIK, Dandim 0825 Letkol Rully Nuryanto, Danlanal Letkol Suhartaya, dan Bupati Abdullah Azwar Anas. Bahkan Ketua KPUD Banyuwangi Samsul Arifin, Ketua Bawaslu Banyuwangi Hasyim Wahid, Ketua Partai Demokrat Banyuwangi Michele Edi Hartono dan beberapa pengurus partai lain melihat gladi lapang ini.
Kapolres AKBP Donny Adityawarman SIK menjelaskan, Pilkada 2018 merupakan pembuka pesta demokrasi jelang Pileg dan Pilpres 2019. Polres Banyuwangi harus mampu menciptakan pengamanan yang sistematis dengan melibatkan semua unsur.
“Gladi Lapang Sispam Kota dalam rangka melatih anggota agar terlatih soal pengamanan Pilkada. Meskipun hasil koordinasi dengan penyelenggara Pilkada tidak ada titik rawan di wilayah Banyuwangi,” paparnya usai menyaksikan gladi lapang.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas sepakat dengan Gladi Lapang Sispam Kota agar Pilkada aman dan tidak ada berita yang miring di medsos. Itu diucapkannya ketika membuka kegiatan ini sebelum penandatanganan nota kesepahaman tentang Pilkada aman.
“Saya setuju Pak Kapolres dengan Sispam Kota. Supaya tidak ada pemberitaan di WA, FB, Twiter tentang pejabat pemerintahan yag diserempet-serempetkan dengan pelanggaran Pilgub,” beber Anas. (ari)