Sidoarjo – Kesan becek, kumuh dan aroma amis menyengat begitu melekat untuk TPI (Tempat Pelelangan Ikan) dan pasar tradisional ikan di wilayah Jawa Timur. Ini juga yang menjadi salah satu faktor enggannya masyarakat belanja di pasar tradisional.
Kondisinya tampak terlihat ketika calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa datang melakukan navigasi program ke TPI Kalanganyar, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (30/4/2018). Kedatangan Khofifah ini menjadi harapan baru untuk masyarakat Sidoarjo.
Saat di lokasi, tanpa diduga masyarakat sudah berjejer di depan pasar menunggu kedatangan Khofifah. Sejumlah masyarakat ramai menyambut dengan solawat badar dan yel-yel ‘wes wayahe’ ketika Khofifah di pasar.
Melihat kondisi pasar, nyaris seperti tak diurus pemerintah setempat. Tidak ada bangunan permanen untuk berjualan ikan. Hanya ada deretan geladak semi permanen yang tebuat dari bambu yang beberapa sudah reot.
Di sisi lain, kapal pun hanya diikat seadanya tanpa sandaran dan pengait jangkar. Pijakan untuk awak kapal yang kerap hilir mudik pun hanya terbuat dari kayu yang disusun dengan ikatan sekenanya.
Khofifah menyusuri lorong, memperhatikan satu per satu geladak. Tampak wajah Khofifah keheranan melihat stan jualan tak ada yang permanen kecuali tempat penjaga pasar.
Menurutnya kondisi ini sangat memprihatinkan dan perlu pembenahan infrastruktur.
“Di sini, pasar ikan Kalanganyar Sidoarjo. Teman-teman bisa melihat apa adanya. Artinya transaksi dan proses dinamika perdagangan di sini membutuhkan fasilitasi perbaikan infrastruktur,” kata Khofifah.
Seharusnya, kondisi ini bisa diatasi. Sebab, daerah Kalanganyar mempunyai potensi wisata dan kuliner Bandeng yang bisa diberdayakan.
“Sebetulnya ini setengah wisata. Kalanganyar ini akan menjadi satu kesatuan area yang bisa menciptakan sumber daya ekonomi baru sekaligus bisa menjadi gravitasi siapa yang ingin kuliner ikan segar yang masih sangat alami tapi memang infrastrukturnya harus dibenahi,” tutur Menteri Sosial 2014-2018 ini.
Dari penelusurannya, Khofifah menegaskan akan membenahi infrastruktur yang belum tuntas atau tak membuat nyaman pedagang maupun pembeli pasar tradisional. Ini juga yang Khofifah tuliskan sebagai komitmen kepada masyarakat untuk membangun Jaaaa Timur sejahtera, yakni Jatim Akses.
“Kalau kita sedang melakukan navigasi program tentu harapan kita akan ada proses perbaikan dari penataan pasarnya, promosinya,” pungkasnya. (min)