“Ini akan menjadi kerja sama yang saling menguntungkan. Kami juga ingin mengembangkan inovasi pertanian yang telah kami kembangkan di Banyuwangi, misalnya seperti varietas padi IPB 3S, dan lainnya” beber Arif.
Varietas yang dikembangkan memiliki produktivitas yang tinggi. Satu hektar lahan yang biasanya menghasilkan 7 – 8 ton, dengan varietas IPB3S bisa menghasilkan 11 ton padi.
Selain itu kerja sama juga bisa dilakukan dalam bentuk akademis. IPB saat ini telah membuka kampus di Sukabumi, hal serupa juga bisa dilakukan di Banyuwangi.
“Kami tidak menutup kemungkinan itu. Bisa juga mengembangkan sekolah vokasi di Banyuwangi yang sesuai dengan kebutuhan daerah. Misalnya program studi durian, buah naga, dan lainnya, yang bisa meningkatkan produksi pertanian daerah,” ungkap Arif.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik rencana kerja sama ini. Anas berharap kerjasama tersebut bisa memperkuat sayap sektor pertanian dan perikanan di tengah pesatnya perkembangan pariwisata Banyuwangi.
“Saya ingin keduanya jalan bareng. Pariwisata tumbuh dan sektor pangan tetap kuat, tentu tantangannya tidak mudah. Namun saya percaya IPB yang memang expert di sektor pertanian akan membantu mengantisipasi tantangan di sektor pertanian dan perikanan, utamanya budidaya ikan air tawar,” ujarnya.
Menurut Anas, IPB telah terbukti memiliki banyak inovasi di bidang pertanian, perikanan, dan ketahanan pangan. “Kami akan tindak lanjuti dengan datang ke IPB untuk merumuskan bentuk kerja samanya. Banyak hal yang bisa dilakukan bersama IPB,” kata Anas. (ari)