BANYUWANGI – Banyuwangi dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi di dunia pertanian. Hal itu memicu Institut Pertanian Bogor (IPB) mengajak Banyuwangi melakukan kerjasama bidang pertanian.
“Kami ingin menjadikan Banyuwangi sebagai laboratorium pertanian dan ketahanan pangan. Harapannya di Banyuwangi akan muncul inovasi-inovasi di bidang pertanian, perikanan, dan ketahanan pangan,” kata Dr Arif Satria, Rektor IPB, saat mengunjungi Banyuwangi, Sabtu (28/4). Rombongan akademisi IPB ini berada di Banyuwangi selama tiga hari.
Arif mengatakan, IPB memiliki tekad untuk pengembangan smart farming karena itu membutuhkan mitra daerah yang memiliki satu visi seperti Banyuwangi. “Banyuwangi sangat potensial karena kami nilai visi kami sama. Meninggalkan yang konvensional dan beralih ke cara-cara moderen,” ujarnya.
Selama ini, kata Arief, IPB telah memberikan banyak inovasi pertanian bagi Indonesia. Bahkan menurut Arief, tiap tahun dari total 100 inovasi yang mendapat penghargaan dari pemerintah Indonesia 40 persen berasal dari IPB.
“Kami jajaki terlebih dahulu apa yang dibutuhkan dan apa yang bisa dikembangkan di Banyuwangi. Saat ini pendekatan pertanian, perikanan, dan pendidikan tidak seperti dulu lagi, sudah mengalami banyak revolusi yang sangat cepat,” jelas Arif.
Arif mengakui telah banyak mendengar kemajuan-kemajuan Banyuwangi termasuk di bidang pertanian. Seperti pengembangan varietas beras organik, berbagai jenis durian, bawang putih, dan varietas pertanian lainnya.