Syekh Muhammad Nurulloh Bin Kamil Bin Ilyas (Gus Mad), salah satu Gus paling rajin menulis syair dari hasil penyendirian dan ibadah dalam menulis. Koran Transpransi mendapat ijin untuk menerbitkan syair-syair itu, di antaranya
PRAHARA PERTIWI I
Angin puting beliung,
Menyapu rata permukaan tiada kecuali
Dengan mudah semua menunduk tanpa kecuali
kecuali yang taqwa
Bahwasanya engkau hidup karena karunia-Nya semata
Engkau hidup dan mati tiada beda dihadapan-Nya
Hanya satu engkau berbeda dengan yang lain
Yakni ketika engkau mendengar sabda-Nya.
Sungguh besar arti kehidupan bagi yang mengerti kehidupan
Sungguh besar arti kematian bagi yang mengerti kematian
Sungguh besar arti kebahagiaan bagi yang memahami arti kebahagiaan,
Sungguh besar arti kemiskinan bagi yang menyelami arti kemiskinan
Sungguh besar makna kehidupan suatu bangsa bagi yang ingin membangun bangsa
Sungguh besar makna kehancuran suatu kehidupan bagi yang ingin mengetahuinya
Sungguh besar makna kehancuran suatu diri bagi yang ingin menghancurkannya
Sungguh besar makna kehidupan suatu bangsa bagi yang ingin membangkitkannya
Tiada yang dapat membangun kehidupan suatu bangsa tanpa kehendak-Nya
Tiada yang dapat mematikan kehidupan suatu bangsa tanpa kehendak-Nya
Tiada yang dapat menghancurkan kehidupan suatu bangsa tanpa kehendak-Nya
Tiada yang dapat menghidupkan spirit kehidupan suatu bangsa tanpa kehendak-Nya
Semua itu terjalin dalam jalinan yang rumit dan rapi
Semua itu terjalin dalam untaian yang indah mutu manikam
Semua itu terjalin karena kehendak-Nya
Tiada yang indah dan tiada yang buruk
Tiada yang baik dan tiada yang jelek
Tiada yang pintar dan tiada yang bodoh
Tiada yang dzolim dan tiada yang bijak
Yang ada ada hanyalah kehendak-Nya
Kalau Ia menghendaki
Tiada yang dapat menundanya
Kalau Ia memerintahkan
Tiada yang dapat menghambatnya
Hanya satu yang dapat menunda dan menghambatnya
Tiada lain bila Ia menyatu dengan dirimu
Tetapi itu hanya menunda dan menghambat
Tiada yang dapat membelokkan arah yang sudah diputuskan-Nya
Sungguh, Maha Benar dan Maha Besar Alloh SWT
Jangan kau menangis tatkala musibah dan prahara tiba
Jangan kau menangis ketika kehidupanmu porak poranda
Hanya satu kata: kehendak-Nya
Prahara akan tiba melanda pertiwi
Tiada kecuali laki-laki, perempuan, dewasa, dan anak-anak
Semua hanyut dalam buaian Yang Maha Kuasa
Semua hanyut dalam belaian kasih-Nya
Semua tenggelam dalam lautan asmara-Nya
Semua masuk dan kembali kepada-Nya
Tiada yang kejam
Yang ada hanya semata kasih-Nya
Tiada yang hina
Yang ada hanyalah kerinduan-Nya
Waktu telah tiba
Tentenglah busurmu
Siapkan baja hatimu
Kuatkan mata batinmu
Kuatkan eling rasamu
Kuatkan tali hubunganmu dengan-Ku
Rentangkan busurmu
Dengan ketetapan hati yang bersandar pada-Ku
Asah hatimu
Tajamkan perasaanmu
Hanya satu, bidiklah pada-Ku
Jum’at asar bada
Siapkan dirimu
Waktu telah tiba
PRAHARA PERTIWI II
Jangan engkau ragu
Sekalipun akalmu tak akan menjangkaunya
Sebab itu adalah urusan-Ku,
Sekali lagi urusan-Ku
Sekali lagi urusan-Ku
Urusanmu adalah pasang tali hubungan
Setinggi-tingginya dan sekuat-kuatnya dengan-Ku
Jangan engkau bimbang
Ingat kebimbangan hanya akan menyulitkan dirimu belaka
Ketika prahara tiba
Menunduklah engkau
Bersujudlah engkau
Karena Aku akan maujud
Sehingga sesungguhnya prahara itu adalah perwujudan-Ku
Siapakah gerangan yang akan menghalangi perwujudan-Ku
Siapakah gerangan yang akan menunda perwujudan-Ku?
Engkau tak sendiri
PENYATUAN
Mendadak sontak tiba
Tanpa permisi tanpa pamit
Tanpa datang bersapa
Dan tanpa pergi dengan pamit
Ketika Ia tiba
Hanya satu yang engkau siapkan
Sapalah dengan penuh kerinduan
KEBAHAGIAAN
Kebahagiaan
Kata yang hendak dicapai semua manusia
Kebahagiaan-Ku
Beda dengan kebahagiaanmu
Hanya satu yang sama
Ketika engkau menyatu dengan-Ku
KEKUATAN
Tiada yang kuat selain semut
Tiada kuat selain gajah
Tiada yang kuat selain ikan mas
Tiada yang kuat selain burung-burung merpati diudara
Tiada yang kuat selain Yang Maha Kuasa