PWI Sesalkan Ulah Oknum Satpol PP Yang Main Usir Wartawan Saat Liputan

PWI Sesalkan Ulah Oknum Satpol PP Yang Main Usir Wartawan Saat Liputan

Saifudin Mahmud menegaskan, etika kerja Satpol PP Banyuwangi waktunya dievaluasi. Jangan sampai Polisi Penegak Perda berbuat arogan, sehingga merusak citra Pemda Banyuwangi yang selama ini telah baik. “Harus ditindak secara internal. Dan Satpol PP harus meminta maaf kepada wartawan yang diusir. Karena reporter BBS TV Surabaya yang bertugas di Tanah Blambangan itu adalah anggota PWI dan telah lulus Uji Kompetensi Wartawan (UKW) 22 Oktober 2017 lalu,” ungkapnya.

Pengusiran dan dorongan yang dialami pria muda yang akrab disapa Penceng tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIB, Sabtu (17/2/), saat hendak meliput Festival Angklung Caruk tingkat pelajar di Gesibu Blambangan. Malam itu, Penceng datang bersama salah satu siswa magang di Banyuwangi TV. Ketika di lokasi acara, pria beranak satu asal Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, ini bertemu dengan Riki, salah satu reporter Radio Blambangan FM dan Using Channel TV milik Pemda Banyuwangi.

“Setelah pintu masuk Gesibu, jalan kan dibagi dua ke kanan dan ke kiri. Di situ saya ketemu Riki dari Radio Blambangan FM yang sama-sama hendak liputan. Pas mau ngobrol tiba-tiba langsung diusir. Jangan di sini, ini jalane bupati,” ucap oknum itu ditirukan Penceng.

Saat itu, lanjut Pendik, diriya langsung menepi. Sementara, Riki, rekannya dari Radio Blambangan berupaya menjelaskan kepada oknum Satpol PP bahwa orang yang diusir adalah wartawan yang hendak melakukan liputan.(ari)