Menikmati santapan di sebuah rumah makan, diiringi alunan musik dan suara merdu biduan ialah hal biasa. Menjadi luar biasa, bila Anda dapat menikmati hidangan fusion yang memanjakan lidah, sekaligus menikmati seni pertunjukan teater bawah laut yang tentu saja akan memanjakan mata.
Taman Safari Bali kini berupaya memberikan pengalaman luar biasa tersebut lewat “Varuna”. Varuna bukanlah restoran biasa, namun juga bukan pertunjukan teater pada umumnya.
Vice President Media Event & Digital Taman Safari Indonesia Alexander Zulkarnain mengklaim bahwa Varuna ialah pertunjukan teatrikal bawah air pertama di Indonesia yang menawarkan pengalaman bersantap sambil menyaksikan pertunjukan teatrikal kelas dunia.
“Bali merupakan salah satu tujuan wisata terpopuler di dunia karena keindahan lautnya. Pada tahun 2023 saja sudah lebih dari 4,5 juta wisatawan yang datang ke Bali. Maka dari itu, Taman Safari Bali ingin mengemas keindahan bawah laut Bali lewat Varuna yang menawarkan pengalaman bersantap sambil menyaksikan pertunjukan teatrikal bawah air pertama di Indonesia bagi wisatawan domestik dan mancanegara,” ujar Alex.
Berlokasi di Bali, Varuna mengadopsi sejumlah kearifan lokal Pulau Dewata. Nama “Varuna” sendiri yang bila ditilik dari Bahasa Sansekerta memiliki arti membentang, atau menutup. Kata “var” tersebut kemudian dihubungkan dengan laut, sebab lautan membentang luas dan menutupi sebagian besar wilayah Bumi. Sementara itu, bila dilihat dari ajaran agama Hindu, yang merupakan agama mayoritas di Bali, Baruna atau Waruna (Varuna) ialah manifestasi Brahman yang bergelar sebagai dewa air, penguasa lautan dan samudera.
Hal ini sejalan dengan drama teatrikal Varuna yang bercerita tentang kisah heroik seorang pangeran berpetualang memasuki dalam dan birunya lautan, untuk sebuah misi yang penuh dengan misteri.
Birunya laut
WartaTransparansi.com berkesempatan melihat sejumlah cuplikan dari beberapa adegan yang akan ditampilkan di Varuna. Sesuai dengan namanya yang identik dengan air dan lautan, pengunjung akan banyak mendapati nuansa air dan laut sejak sebelum memasuki area gedung pertunjukan.
Untuk memasuki area gedung pertunjukan, pengunjung harus berjalan melewati “gerbang air”. Percikan air dari kiri dan kanan jalan memberikan sensasi “selamat datang” untuk para pengunjung.
Melewati gerbang air, pengunjung akan melewati kolam air dengan bentangan jaring hammock yang dilengkapi bantal-bantal kecil, cocok untuk dijadikan tempat berfoto guna mengisi konten media sosial.
Memasuki area gedung, pengunjung akan mendapati interior bernuansa kerang dan semburat birunya laut di lobi gedung. Kemudian untuk memasuki area restoran, sekaligus ruang pertunjukan, pengunjung harus memasuki area rubanah dengan menuruni anak tangga kurang lebih 10 meter, dan memasuki ruangan menyerupai gedung teater dilengkapi meja-meja setengah lingkaran yang dikelilingi kursi-kursi makan.
Hadirnya “Varuna” dapat dirasakan sejak pengunjung memasuki ruang utama gedung itu.
“Kami betul-betul memikirkan seluruh detail yang akan disajikan, dari pemilihan karpet hingga kursi. Semua kami perhatikan untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjung,” ujar Alex.
Upaya untuk memberikan nuansa dalamnya laut memang cukup terasa. Semua kursi, karpet, hingga dinding bernuansa biru gelap, seperti laut dalam dan menghadap ke arah panggung.
Layar panggung berwarna biru sangat kontras dengan bingkai panggung yang dibentuk dari patung putri duyung serta kerang dan ornamen ombak laut.
Begitu layar panggung dan layar latar dibuka, pengunjung akan memahami alasan ruangan ini berada 10 meter di bawah gedung. Ada akuarium air laut raksasa berukuran panjang 20 M, lebar 9 M, dengan ketinggian 6,8 M. Di dalam akuarium itu terdapat patung Dewa Baruna dan lebih dari 10 spesies satwa laut.
Akuarium inilah yang menjadi latar panggung megah yang dipergunakan sebagai tempat pertunjukan teatrikal bawah air.