SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Pemkot Surabaya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya, berupaya meningkatkan ketahanan fungsi ekonomi keluarga. Salah satunya dengan mewujudkan kemandirian keluarga yang ditujukan pada pemberdayaan keluarga akseptor KB (Keluarga Berencana).
Dalam memperkuat fungsi ekonomi keluarga dan memastikan penerimaan masyarakat terhadap program KB, Pemkot Surabaya bersama Dekranasda Surabaya, menggelar Bazar Produk Peserta Pelatihan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) Kecamatan Tambaksari di Taman Mundu, Kamis (10/8/2023).
Ketua Dekranasda Kota Surabaya, Rini Indriyani menyampaikan, dalam rangka mewujudkan ketahanan ekonomi keluarga melalui UPPKA, pihaknya turut menggandeng UPN Veteran Jawa Timur sebagai pendamping Peserta Pelatihan UPPKA di Kecamatan Tambaksari.
“Mereka adalah Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), yakni usaha ekonomi produktif yang beranggotakan sekumpulan anggota keluarga akseptor. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga akseptor di Kota Surabaya, sehingga tumbuh menjadi keluarga sejahtera dan mandiri,” katanya.
Rini menjelaskan, sebetulnya program tersebut telah berjalan sejak tahun 2018. Sempat terhenti pandemi COVID-19. Kini kembali dimulai dengan memberdayakan keluarga akseptor untuk mewujudkan ketahanan dan peningkatan perekonomian di tingkat keluarga.
“Ketika ekonomi sudah meningkat, ada perencanaan pembatasan (melahirkan) anggota keluarga, InsyaAllah akan bahagia dan sejahtera. Karena dengan perencanaan memiliki anak, perekonomian bisa maju. Bisa memberikan pendidikan dan pendidikan yang lebih baik untuk anaknya,” jelasnya.
Ditekankan, bukan hanya mengajak masyarakat untuk menjadi akseptor saja, melainkan juga berupaya meningkatkan perekonomian mereka. Ia mencontohkan, salah satu produk unggulan dari keluarga akseptor adalah olahan buah pisang hingga zero waste.
“Produk seperti ini harus lebih banyak dikembangkan. Saya ucapkan terima kasih kepada UPN Veteran Jawa Timur. Ternyata pendampingannya bukan hanya diberikan kepada Kecamatan Tambaksari saja, tetapi sudah berjalan di tujuh kecamatan yang didampingi sejak April sampai Agustus 2023,” kata Rini.