Bersyukur

Bersyukur

Tanda-tanda mengagungkan asma Allah Subhanahu wa Ta’ala ialah mewujudkan rasa syukur dalam berbagai keajaiban

Bersyukur mengenang kembali foto foto lama masa lalu adalah perwujudan keajaiban dalam bersyukur mengagungkan asma Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengenang kembali masa masa lalu …

Mengenang masa lalu yang tidak mungkin diulang kembali (tidak mungkin manusia tiba-tiba dikembalikan ke masa kecil kembali, apalagi masa imut imut lucu ketika masih bayi atau bayi lima tahun)

Mengenang masa lalu yang mungkin hanya memandang potret sejarah dalam berbagai untaian ibadah, memandang foto kenangan sembari melayang layang membayangkan masa itu … iya masa itu, masa bersama siapa saja saksi sejarah masa lalu. Bahkan di antara mereka sudah ada yang kembali ke alam baka.

Bersyukur mengenang masa lalu tidak mungkin meneladani Matahari dengan sinar terangnya di siang hari tanpa pernah ingkar janji dan selalu rendah hati (tidak pernah bersinar terang di malam hari, dan selalu tunduk memberi petunjuk manusia beribadah sholat sepanjang hari).

Bersyukur

Bersyukur mengenang masa lalu, juga tidak mungkin terbang di angkasa berdampingan dengan rembulan  dengan sinar  keindahan bersama kerlap kerlip bintang di malam hari dengan penuh kasih sayang selalu tepat waktu (tidak pernah bersinar indah dengan kekasih abadi sang bintang bersinar berseri di pagi, siang dan sore hari).

Mengenang sejarah masa lalu dalam bersyukur selalu saja angan angan masa lalu menggelitik, selalu saja dalam decak kagum karena limpahan rahmat dan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala. Taufiq dan hidayahNya semua berjalan, berlari kencang, kadang sengaja hanya berdiri diam, kadang jingkrak jingkrak bercampur amarah, kadang komat kamit bertasbih juga baca shalawat adalah semata mata karena ILAHI ROBBI.

Hari ini 53 tahun silam, ketika penanggalan menulis angka keramat 22 02 70, tiba tiba saja Allah Subhanahu wa Ta’ala , menggerakkan qolbu, mengingatkan kembali masa lalu dengan memberi kalam agar senantiasa  bersyukur dan bersyukur.

Potret di lapangan hijau masa lalu, menjadi salah satu dari ribuan bahkan jutaan potret sejarah masa lalu, tiba tiba digerakkan Allah Subhanahu wa Ta’ala tampil kembali

Dan kata dunia, satu foto atau satu potret diyakini mengandung “seribu” atau lebih makna, dan itulah Sesunggunya Allah Subhanahu wa Ta’ala, memberikan kenikmatan dan kemampuan kepada hambanya bersyukur dengan beribu ribu syukur … dari potret potret masa lalu.

Subhanalloh
Alhamdulillah
Allahu Akba