Ekbis  

30 Persen Penerima Kartu Prakerja yang Sebelumnya Menganggur Mulai Bekerja Lagi

30 Persen Penerima Kartu Prakerja yang Sebelumnya Menganggur Mulai Bekerja Lagi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto

JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menunjukkan resiliensi dalam menopang produktivitas dan stabilitas perekonomian nasional ditengah berbagai tantangan global.

Daya tahan UMKM tersebut turut diperkuat dengan animo generasi muda yang tinggi untuk ikut berkecimpung dalam dunia wirausaha. Guna mengoptimalkan potensi tersebut, Pemerintah terus berupaya mendorong kemajuan studentpreneur melalui berbagai kebijakan.

“Salah satu kebijakan yang ditempuh Pemerintah yaitu terkait optimalisasi pemanfaatan teknologi digital. Pengembangan digitalisasi sendiri diproyeksikan akan berkontribusi senilai Rp4.434 Triliun terhadap PDB di tahun 2030 atau setara dengan 16 persen dari PDB.” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika menyampaikan Keynote Speech secara luring dalam acara Inspirational Talk: Bangkit Bersama Pasca Pandemi & Mini Expo Studentpreneur di Universitas Pendidikan Nasional, Bali, Senin (11/07).

Selain itu, pemanfaatan teknologi digital juga turut menjadi akselerator bagi wirausahawan dalam memperluas jangkauan usaha. Dengan demikian, talenta digital menjadi bagian yang sangat penting untuk dikuasai.

Saat ini, berbagai dukungan dilakukan Pemerintah dalam mengembangkan keterampilan digital seperti Kartu Prakerja, Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, Digital Leadership Academy dan Sea Labs Academy

Terkait dengan Program Kartu Prakerja, Pemerintah telah menyalurkan insentif kepada 13 juta penerima dengan capaian 30 persen penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya menganggur, kini telah bekerja atau berwirausaha.

Selain itu insentif yang diberikan tersebut telah dimanfaatkan sebanyak 92 persen penerima untuk membeli bahan pangan dan 70 persen penerima untuk modal usaha. Apresiasi terhadap efektivitas Program Kartu Prakerja tersebut juga telah diberikan oleh berbagai lembaga internasional, diantaranya yakni UNESCO.