Kediri  

Bupati Ingin Produksi Pakaian Khas Dikuasai Pembatik Lokal Kediri

Bupati Ingin Produksi Pakaian Khas Dikuasai Pembatik Lokal Kediri
Acara sosialisasi pekaian khas Kabupaten Kediri yang diadakan di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri.

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Pemerintah Kabupaten Kediri tidak ingin mendominasi produksi pakaian khas yang baru saja diluncurkan, terutama di luar daerah. Dengan busana khas tersebut, Bupati Kediri benar-benar merasakan dampak dari penyajian busana khas oleh pengarang khususnya.

Hal ini disampaikannya melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo usai melakukan sosialisasi pakaian khas di Kantor Dirparbud pada Kamis (31/3)

“Ini peluang emas. Apalagi di musim pandemi, masih bisa berkarya membuat pakaian khas. Jangan sampai peluang emas ini diambil oleh pembatik luar Kabupaten Kediri,” ujarnya, Sabtu (2/4/2022).

Pegawai Dinas yang akrab disapa Wignyo mengatakan, keinginan Bupati agar pembatik Kabupaten Kediri segera mencetak massal pakaian khas ini bukan tanpa sebab.

Selain karena faktor sebagai masyarakat yang mempunyai pakaian khas ini serta tanggung jawab untuk melestarikan, hal ini juga untuk menumbuhkan kembali ekonomi kreatif di Kabupaten Kediri.

Untuk itu, pihaknya bersama Tim Kajian Pakaian Khas Kabupaten Kediri memberikan sosialisasi mengenai pakain khas ini. Baik bentuk, motif maupun pakem yang digunakan dalam pakaian khas tersebut.

“Secara detail sudah diberikan pemahaman tentang ciri khas baju khas kediri. Terutama, batik khas kita yang nantinya dapat dikenal dan dikenakan oleh masyarakat secara umum,” paparnya.

Terlebih, lanjut Wignyo, nantinya Pemerintah Kabupaten Kediri akan mewajibkan ASN untuk mengenakan pakaian khas sebulan sekali. Untuk pelaksanaanya, Bupati bersama Diparbud dan DK4 Kabupaten Kediri masih akan berkordinasi lebih lanjut. Perihal dipakainya seragam dipakai pada hari Kamis dalam minggu pertama atau terakhir.