Oleh Anwar Hudijono (Wartawan Senior, tinggal di Sidoarjo)
Di tengah pelaksanaan ibadah haji “bermasalah” di tengah pandemi Covid-19 ini tahun 2021, Anwar Hudijono, penulis yang tinggal di Sidoarjo mengajak pembaca untuk “bernostalgia” pada saat mengikuti haji pertama Rasulullah SAW setelah tinggal di Madinah sekitar 6 tahun.
Kisah Nabi bukanlah dongeng. Bukan fiksi. Bukan naskah sinetron. Sejarah Nabi adalah sumber pengajaran. Sumber hikmah. Sebagai pedoman dan peringatan umatnya.
Bagian pertama
Begitu Rasulullah mengumumkan kepada kaum muslimin bahwa tahun ini akan menunaikan haji ke Baitullah di Mekah, kita benar-benar gembira. Rasa bahagia ini tak bisa dinarasikan. Selain rindu Baitullah, kita golongan Muhajirin ini juga rindu sanak kerabat. Kengen rumah dan harta yang kita tinggal begitu saja ketika hijrah.
Sejak kita hijrah dari Mekah, kita terus menghadapi tugas berat. Perang Badar, Perang Uhud, Perang Ahzab. Kita menghadapi aksi-aksi kaum Yahudi Madinah yang tak henti-hentinya mencoba menggunting dalam lipatan. Gerakan rahasia konspirasi rahasia Yahudi – kaum Musyrik Quraisy untuk menghancurkan Islam. Ditambah manuver-manuver kaum munafikin Madinah yang terus mencoba memudarkan cahaya Islam.
Hari ini di bulan Zulkaedah tahun ke 6 Hijrah kita berangkat haji di antara 1.400 jamaah. Terdiri dari kita kaum Muhajirin termasuk Abu Bakar Ash-Sidiq, Umar binn Khattab, Usman bin Affan. Juga sahabat-sahabat kaum Anshar, dan sejumlah kafilah Arab yang belum masuk Islam.
Kesertaan kafilah belum Islam ini merupakan strategi Rasulullah agar agama Islam lebih terpandang di mata orang-orang Arab yang yang belum beriman. Kesertaan mereka juga jadi bukti bahwa umat Islam benar-benar niat haji. Tidak untuk perang. Hal ini akan melemahkan posisi kaum Qurais di mata bangsa lain jika sampai melarang karena berarti sebuah pelanggaran besar terhadap adat istiadat seuruh bangsa Arab. Haji adalah milik semua umat manusia.
Haji adalah memenuhi panggilan Nabi Ibrahim yang merenovasi Ka’bah bersama putranya, Ismail. Haji adalah sebuah contoh simbolis dari filsafat penciptaan Adam. Haji adalah evolusi manusia menuju Allah.
Pakaian Ihram
Sekarang kafilah haji berangkat bersama-sama. Dipimpin Rasulullah. Manusia kekasih Allah. Suri teladan terbaik. Pembawa rahmat bagi seluruh alam. Nabi mengajak istrinya, Ummu Salama.
Kita menyakiskan, Nabi kita mengenakan pakaian ihram yang berwarna putih. Pertanda bahwa kepergiannya untuk berziarah dan mengagungkan Baitullah. Bukan untuk perang.