Masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) memang bukan saja membuat perekonomian terpuruk, tetapi kehidupan mencekam terus menerus melintas dalam pergaulan sehari-hari. Di Kudus meledak, di Bangkalan juga menyusul meledak, di beberapa provinsi juga masih meledak.
Di Bangkalan Wakil Direktur RSUD Syarifah Ambami Ratu Ebo Bangkalan, dr Farhad Sp KK, menginformasikan bahwa penambahan bed pada hari Selasa (8/6/2021) sebanyak 120 sudah terisi 93 pasien.
Anggota DPRD Jatim Dapil Madura, Abdul Halim SH MH dari Fraksi Gerindra meminta ledakan kasus terinfeksi positif Covid-19 di Bangkalan ditangani secara serius.
“Hasil temuan sementara soal varian baru dari Inggris dan satu pekerja migran Indonesia (PMI) asal Bangkalan termasuk tertular varian virus Corona dari Afrika, mohon diteliti dengan sungguh-sungguh,” katanya, Selasa (8/6/2021)
Pernyataan Wadir RSUD SARI Bangkalan dan wakil rakyat dari Dapil Madura, menunjukkan bahwa ledakan kasus di Bangkalan bukan main-main.
Sementara budaya warga Madura masih begitu kuat bahwa Corona dianggap tidak ada, walaupun kasus pasien meninggal dunia dengan sejumlah warga terkait karena tertular penyebaran varian baru Covid-19, begitu cepat proses meninggal dunia. Bahkan sangat dramatis.
Oleh karena itu, kasus terinfeksi positif Covid-19 dapat dijadikan salah satu pemantik, bahwa memakai masker, vaksinasi, dan protokol kesehatan (Prokes) standar berbagai varian virus Corona , menjadi program gerakan massal. Bahkan jika perlu menjadi Instruksi Presiden secara khusus, sehingga pelaksanaannya di atas Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berskala mikro (PPKM Mikro) sebagai keputusan Menteri Dalam Negeri.