JAKARTA (WartaTransparansi.com) –Keresahan saat ini sedang melanda para pendukung Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin di ibukota maupun di daerah. Mereka mempersoalkan kenapa orang orang Jusuf Kalla di lingkungan Istana Wapres tak kunjung dimutasi oleh Mensesneg. Akibatnya, para pendukung Ma’ruf Amin maupun keluarganya sulit untuk bertemu sang Wapres.
Neta S Pane, Ketua Presidium Ind. Police Watch (IPW) menilai, jika kondisi ini dibiarkan akan terjadi ketegangan di elit kekuasaan yang bisa berdampak pada potensi gangguan keamanan di akar rumput, terutama menjelang pilkada serentak Desember mendatang, ketika dihubungI, Kamis (27/8/2028)
Mensesneg perlu menjelaskan kepada publik, kenapa orang orang Jusuf Kalla belum juga digeser dari Istana Wapres, sehingga posisi Wapres dibuat seperti “burung di sangkar emas” yang tidak bisa diakses para pendukung maupun keluarganya.
Informasi yang diperoleh IPW, sejak Maruf Amin menjadi Wapres baru pada 20 Agustus 2020 lalu, yakni Libur 1 Muharram, tim suksesnya bisa bertemu dan berdialog dengan Ma’ruf Amin. Mereka komplain bahwa orang orang Jusuf Kalla yang masih berkuasa di Istana Wapres selalu menghalangi mereka untuk bertemu mantan Ketua Umum MUI itu. Akibatnya kemarahan para pendukung Ma’ruf Amin di Jakarta dan di daerah semakin memuncak terhadap manuver politik kelompok tertentu, yang menjadikan Ma’ruf Amin bagai “burung di sangkar emas,” kata Neta S Pane.
Neta menyatakan, mereka sudah mengusulkan agar orang orang Jusuf Kalla yang masih bercokol di Istana Wapres segera dimutasi dan diganti dengan orang orang Ma’ruf Amin, tapi hingga kini belum juga dilakukan Mensesneg.