BUDAPEST, HUNGARY – Potret kehidupan jalanan waktu malam, di Praha dan Budapest tidak berbeda jauh, hampir semua pasangan muda mudi, dan kelompok keluar malam, seperti pola kehidupan vampire.
Setelah matahari terbenam semua sudut kota dan pusat keramaian, dihiasi sekelompok komunitas dengan rokok, minuman alkohol dan bercengkerama layaknya bercinta. Romantis, mesra, meruah, tumpa cinta.
Kehidupan malam di dua kota kesohor itu, rata-rata setelah matahari tenggelam sampai terbut fajar atau waktu subuh di Indonesia, mereka eksis di jalan dan pusat keramaian malan. Bergan dengan tangan, bersendau gurau, bermimpi dalam romantika cinta, dan kadang berteriak teriak meluapkan kegembiraan, setelah itu sekitar pukul 05:00 (05:15 waktu subuh di sini, terbit fajar) mereka semua lenyap seperti ditelan bumi, diangkat makhluk ghoib ke langit.
“Praha dan Budapest sesuai cerita teman-teman dan saya menyaksikan sendiri asyik untuk menikmati semua sudut kota malam hari. Jadi enak dipakai keliling malam hari,” kata Syarifudin yang juga 3 minggu laku baru, berkunjung ke Ceko dan Austria dan negara sekitarnya.
Tradisi kehidupan malam, menurut salah satu pemilik apartemen di Praha, kehidupan sampai pukul 05:00 hampir di seluruh negara Eropa yang populer seperti itu. Itu saya sebut seperti pola kehidupan vampire.
Menurut Kamis, Vampir adalah tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain. Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno, istilah vampir sendiri baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur.
Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti vampir, misalnya vrykolakas di Yunani dan strigoi di Rumania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa.