Kediri  

Tinjau Program di Ponpes Wali Barokah, Setwapres Apresiasi Penurunan Stunting Kota Kediri

Tinjau Program di Ponpes Wali Barokah, Setwapres Apresiasi Penurunan Stunting Kota Kediri
Kepala Ponpes Wali Barokah, KH. Sunarto, membagikan makanan bergizi kepada anak-anak di Posyandu Seruni saat kunjungan Monitoring dan Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting oleh Tim Setwapres RI di Kota Kediri.(Foto: Moch Abi Madyan)

KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Tim Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI melakukan kunjungan kerja ke Kota Kediri untuk Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Percepatan Penurunan Stunting. Dalam kunjungan tersebut, tim memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Kediri yang berhasil meraih peringkat kedua nasional untuk kategori kinerja terbaik dalam penanganan stunting tingkat kabupaten/kota.

Kunjungan dipimpin oleh Siti Alfiah, Plt. Asdep Kesehatan, Gizi dan Pembangunan Keluarga (KGPK), bersama Iing Mursalin selaku Team Leader, serta tenaga ahli dan staf TPPS Setwapres lain, yakni Alie Sadikin, Kuswan, dan Joko Yulianto. Rombongan meninjau langsung pelaksanaan program di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah yang dinilai berhasil menjalankan intervensi stunting secara komprehensif melalui Posyandu Seruni.

Dalam kesempatan itu, Tenaga Ahli Advokasi TPPS Setwapres, Alie Sadikin, menyampaikan kekagumannya atas capaian Kota Kediri.

“Kota Kediri Peringkat 2 di seluruh Indonesia, mungkin prestasi kota ini juga tentunya bisa baik tanpa penjelasan dari bapak ibu… Kami mengucapkan selamat dan semoga prestasi ini bisa terus dijaga dan tentunya di negara bawah sehat ke depannya,” ujarnya, Kamis 27 November 2025.

Berdasarkan hasil peninjauan lapangan, angka stunting di wilayah Posyandu yang dikunjungi mengalami penurunan signifikan. Dari sebelumnya lebih dari 20 kasus, kini jumlahnya turun menjadi 14 kasus. Penurunan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 10 anak berhasil keluar dari kategori stunting dalam satu tahun pemantauan.

Meski capaian tersebut membanggakan, Tim Setwapres tetap menekankan pentingnya peningkatan kinerja di sejumlah indikator krusial. Beberapa variabel yang perlu diperkuat meliputi cakupan imunisasi dasar lengkap, pemberian ASI eksklusif, serta pemenuhan MPASI sesuai standar kesehatan. Alie menilai bahwa dukungan anggaran dari Pemkot Kediri sudah berjalan proporsional, ditambah hadirnya program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dapat menjadi pengungkit tambahan percepatan penurunan stunting.

Ibu mengikuti kegiatan Posyandu Seruni Ponpes Wali Barokah Kediri sambil mendampingi balita saat pembagian makanan bergizi dalam kunjungan Monitoring dan Evaluasi Setwapres RI.
Seorang ibu mendampingi balitanya saat menerima paket makanan bergizi di Posyandu Seruni Ponpes Wali Barokah, Kota Kediri, dalam kunjungan Monitoring dan Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting oleh Tim Setwapres RI.(Foto: Moch Abi Madyan)

Ia mengingatkan bahwa secara nasional angka stunting masih berada di sekitar 19 persen. Pemerintah menargetkan angka tersebut dapat diturunkan hingga di bawah 5 persen pada 2030.

“Ini memang harus bekerja keras ya karena kita ke depannya pinginnya itu kan sampai 5 ke bawah, 5% ke bawah. Ini target di tahun 2030,” ungkapnya.

Penulis: Moch Abi Madyan