SIDOARJO (Wartatransparaansi.com) – Pengelolaan sampah yang kurang baik masih menjadi tantangan serius di berbagai wilayah, termasuk di Desa Suko, Kabupaten Sidoarjo. Sampah yang tidak terkelola dengan tepat menimbulkan dampak negatif seperti pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan masyarakat, hingga menurunnya estetika desa.
Kondisi ini kian diperparah oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah, sehingga penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) belum berjalan optimal.
Pemilahan sampah sejak dari sumbernya sangat penting untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah (TPS). Melalui langkah ini, sampah organik dapat diolah menjadi kompos atau pupuk, sedangkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan botol dapat didaur ulang menjadi produk bernilai ekonomi.
Kesadaran inilah yang kini tengah digerakkan melalui program inovatif dan partisipatif yang dijalankan oleh Desa Suko bersama mitra perguruan tinggi.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) menggelar sosialisasi pemilahan sampah bersama ibu-ibu kelompok dasawisma dan PKK Desa Suko.
Kegiatan yang berlangsung pada 17 September 2025 ini merupakan implementasi dari Hibah Dikti yang berfokus pada pengelolaan terpadu sampah organik dan plastik demi mewujudkan lingkungan bersih dan sehat sejak dari rumah tangga.
Totok Wahyu Abadi, narasumber sekaligus Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMSIDA, menegaskan pentingnya peran PKK dalam mendukung keberhasilan program ini.
“Keterlibatan aktif ibu-ibu PKK akan sangat memudahkan proses pengelolaan sampah karena mereka menjadi penggerak utama di lingkungan sekitar. Melalui sosialisasi ini, kita ingin menumbuhkan budaya memilah sampah sejak di rumah,” jelasnya.