SURABAYA (Wartatransparansi com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmennya untuk menyiapkan Jawa Timur dengan generasi emas yang unggul, berdaya saing global, dan berkarakter luhur menuju Indonesia Emas 2045.
Salah satu ikhtiar yang sudah dilakukan adalah melalui program beasiswa Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur. Beasiswa ini bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam.
“Saya merasa bangga menyaksikan wajah-wajah muda penuh semangat yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa. Utamanya untuk mewujudkan Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara dan menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Gubernur Khofifah saat memberikan kuliah umum pada acara Studium Generale Mahasiswa/Mahasantri Baru Penerima Beasiswa LPPD Provinsi Jatim di Gedung Islamic Centre Surabaya, Jumat (12/9).
Sebagai informasi, beasiswa LPPD Jatim ditujukan bagi santri dan warga Jawa Timur untuk melanjutkan studi ke berbagai jenjang pendidikan, mulai S1, S2, S3, hingga studi di Universitas Al-Azhar Mesir.
Sejak tahun 2019 hingga 2025, LPPD Provinsi Jatim telah menyalurkan beasiswa kepada 6.876 santri/mahasiswa. Tahun ini, sebanyak 1.193 penerima baru mendapat beasiswa. Dengan rincian 518 untuk S1 PTKI, 225 untuk S2 PTKI, 40 untuk S3 PTKI, 380 untuk Ma’had Aly (Marhalah Ula/S1), serta 30 untuk S2 Universitas Al-Azhar Kairo.
Pada periode 2019–2023, sebanyak 4.168 santri/mahasiswa telah menyelesaikan studi melalui program ini. Mereka tersebar di berbagai jenjang: 2.340 lulusan S1, 1.100 lulusan S2, 38 lulusan S3, 665 lulusan program M1, serta 25 lulusan program S1 Al-Azhar Mesir.
Lebih lanjut, Khofifah menekankan bahwa akselerasi peningkatan kualitas SDM adalah kunci menuju Indonesia Emas 2045. Forum seperti Studium Generale dan program beasiswa LPPD merupakan langkah strategis untuk mendorong partisipasi masyarakat menempuh pendidikan tinggi.