Washington – Kampiun penerbangan dunia, Boeing Company, telah menerima kontrak 3,9 miliar dolar Amerika Serikat untuk membangun dua pesawat jet 747-8 yang akan digunakan sebagai Air Force One alias pesawat terbang kepresidenan Amerika Serikat.
Kontrak menyatakan, kedua Air Force One itu akan dikirimkan pada Desember 2024 dan dicat warna merah, putih, dan biru, kata para pejabat pada Selasa (17/7).
Pentagon mengumumkan keputusan itu, Selasa (17/7). Mereka mengatakan, Boeing yang berbasis di Seattle sebelumnya telah diberikan kontrak untuk pekerjaan pengembangan yang telah diperluas untuk mencakup desain, modifikasi dan rancang bangun dua pesawat kepresidenan Boeing B-747-8 yang siap untuk misi.
Kontrak itu mengikuti garis besar kesepakatan informal yang dicapai antara Boeing dan Gedung Putih, Februari. Kesepakatan itu datang setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, keberatan dengan banderol harga 4,0 miliar dari kesepakatan Air Force One sebelumnya.
Dia mengeluh di sebuah posting Twitter bahwa “biaya tidak terkendali” dan menambahkan: “Batalkan pesanan!”
Gedung Putih mengatakan pada Februari kesepakatan baru akan menghemat pembayar pajak lebih dari 1,4 miliar dolar AS, tetapi penghematan itu tidak dapat dikonfirmasikan secara independen.
Dokumen anggaran Angkatan Udara Amerika Serikat yang diluncurkan pada Februari untuk tahun fiskal 2019 mengungkapkan biaya 3,9 miliar dolar Amerika Serikat untuk program dua pesawat. Dokumen anggaran 2018 yang sama, tidak disesuaikan dengan inflasi, menunjukkan harga pada 3,6 miliar dolar Amerika Serikat.