Namun, teknologi tidak menggantikan manusia. “Penjurian tetap dilakukan oleh tim juri. Teknologi hanya alat bantu. Keputusan pemenang nanti berdasar data dan fakta di lapangan,” tegas Hadi Wawan.
Ribuan Peserta dan Semangat Baru Relawan
Antusiasme publik meningkat signifikan. Jika tahun lalu tercatat 4.320 peserta, tahun ini jumlahnya melampaui 5.000 orang dari berbagai kalangan—pelajar, komunitas olahraga, hingga aparatur sipil negara.
Dispora Jatim juga membuka seleksi relawan di setiap zona, memberi ruang bagi masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam pengelolaan dan pelayanan peserta.
Harapan Besar: Dari Olahraga ke Industri
Kepala Dispora Jawa Timur Hadi Wawan
menegaskan bahwa GJPMS 2025 menjadi momentum kebangkitan olahraga berbasis pariwisata.
“Kami ingin menjadikan GJPMS sebagai ikon sport tourism dan sport industry di Jawa Timur. Setiap langkah p
eserta bukan hanya penghormatan pada sejarah, tapi juga energi untuk masa depan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Perpaduan Sejarah, Teknologi, dan Partisipasi Publik
Dengan dukungan penuh pemerintah daerah, pelibatan UMKM, dan festival budaya rakyat, GJPMS 2025 diproyeksikan menjadi peristiwa yang menyatukan generasi, melintasi waktu dan makna.
Bukan sekadar lomba ketahanan fisik, melainkan perjalanan simbolik, dari kejayaan masa lalu menuju optimisme masa depan Jawa Timur sebagai pintu gerbang Nusantara. (*)





