“Puskesmas over load. Sudah tidak ada tempat untuk perawatan pasien. Mereka banyak yang akhirnya dirawat di lantai dengan alas tikar,” teriak driver ambulans.
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Riyanto Jatmiko, yang memantau langsung situasi dilapangan mengaku belum bisa memastikan penyebab dugaan keracunan itu. Pihaknya masih melakukan koordinasi dengan para pihak yang terkait, guna memastikan penyebabnya.
“Jadi, yang pertama kita belum bisa menyimpulkan keracunan atau terkait apa. Tapi saya datang kesini karena ada informasi itu. Kita pastikan dulu anak-anak yang mengeluh sakit perut, pusing dan lainnya itu kita tangani dulu. Jumlah total informasinya ada 35 siswa yang sakit,” kata Dwi Riyanto kepada wartawan.
Humas SMKN 1 Sine, Anang, yang dihubungi koresponden melalui pesan pendek untuk konfirmasi terkait kasus tersebut tidak merespon. Saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, androitnya nampak justru off.
Tidak ada laporan adanya korban jiwa dalam insiden itu. Saat ini smua korban dipastikan telah mendapat penanganan tenaga medis. (fin)