Meski begitu, partai belum menutup ruang bagi calon lain yang ingin mencalonkan diri sebagai calon ketua umum partai berlambang pohon beringin tersebut.
“Belum ada tanda-tanda, tidak tahu nanti kalau ada teman-teman mau regenerasi. Kalau saya, menurut saja dari pimpinan partai,” ujarnya.
Nah, syarat lain untuk maju sebagai ketua lumayan ketat. Minimal lima tahun jadi anggota partai, punya KTA dan KTP, serta wajib mengantongi dukungan 30 persen dari total suara Musda. Kalau belum lima tahun? Masih bisa, asal bawa rekomendasi dari Ketua Umum DPP Golkar, Bahlil Lahadalia.
“Ya rekomendasi dari Ketum Pak Bahlil, untuk menjadi ketua partai di daerah,” tambah Sudjono.
Selama memimpin, Sudjono bisa dibilang cukup moncer. Di bawah komandonya, Golkar Kota Kediri berhasil menambah kursi DPRD dari dua jadi lima di Pileg 2024. Bahkan, salah satu kadernya, Vinanda Prameswati, sukses merebut kursi Wali Kota Kediri periode 2025-2030 dengan perolehan 56,83 persen suara.
Namun, jika ia kembali didaulat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Kediri, Sudjono sudah menyiapkan target lebih tinggi. Dari lima kursi DPRD yang kini dimiliki, ia berambisi menambah dua kursi lagi pada pemilu mendatang. Peluang itu dinilainya terbuka lebar, terutama jika daerah pemilihan (dapil) di Kota Kediri resmi bertambah dari tiga menjadi empat.
“Iya, ingin mengembalikan kejayaan Golkar seperti era kepemimpinan Presiden Soeharto dulu,” pungkasnya.(*)