Puluhan Bayi Surabaya Merangkak Kampanyekan Popok Kain di SGE 2025

Puluhan Bayi Surabaya Merangkak Kampanyekan Popok Kain di SGE 2025
Bertepatan dengan HUT ke-80 Republik Indonesia, salah satu acara yang paling menarik perhatian adalah lomba Baby Race atau Bayi Merangkak, di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Minggu (17/8/2025).

“Produknya sudah SNI (Standar Nasional Indonesia). Uji coba menunjukkan 90% mengurangi ruam, itu bukan cuma kata-kata, tapi ada penelitiannya dengan lembaga yang terverifikasi,” tegasnya.

Sementara itu, CEO Bumbi, Celia Siura, menjelaskan bahwa Bumbi lebih dari sekadar produsen produk. Ia menekankan adanya aspek pemberdayaan perempuan dalam pembuatan popok kain pakai ulang ini.

“Bumbi ini sebenarnya sebuah gerakan. Kami ingin masyarakat bebas sampah popok sekali pakai. Bumbi ini dibuat oleh perempuan Indonesia dan kaum disabilitas. Jadi kami tidak hanya mau menjaga lingkungan, tetapi juga mau memberdayakan mereka sehingga bisa mendapatkan pendapatan dari sini,” jelasnya.

Celia mengungkapkan bahwa produk popok kain mereka terbuat dari bahan katun berkualitas tinggi, yang menjadi keunikan produk Bumbi.

“Ini satu-satunya di dunia yang pakai katun. Yang lain masih polyester,” katanya.

Selain popok, Bumbi juga memproduksi pembalut ramah lingkungan yang dibuat oleh kaum disabilitas.

“Pembalut sama halnya dengan popok sekali pakai, masalahnya sama. Jadi kalau ibunya berganti ke popok pakai ulang untuk bayinya, ibunya juga bisa memakai pembalut ramah lingkungan. Sangat menghemat,” imbuhnya.

Salah satu peserta sekaligus pemenang Baby Race, Anisa, warga Kutisari Surabaya, merasa terkesan dengan kampanye ini.

“Sebelumnya belum pernah tahu ada produk popok pakai ulang. Saya baru tahu hari ini setelah ikut lomba dan melihat produk ini. Manfaatnya banyak, lebih irit dan ramah lingkungan,” tuturnya.

Anisa yang sudah membeli beberapa popok Bumbi langsung merasakan manfaatnya.

“Biasanya biaya pampers sekali pakai per bulan itu mahal, kalau ini bisa dipakai lagi, dicuci, dan dipakai lagi, jauh lebih ekonomis. Lebih baik pakai yang bisa dipakai berkali-kali biar bumi kita semakin terjaga, dan pastinya lebih irit untuk ibu-ibu,” imbuhnya. (*)

Editor: Wetly