“Terimakasih kepada seluruh undangan yang hadir, serta menegaskan bahwa semangat kebersamaan dalam upacara ini mencerminkan cinta tanah air dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan. Amanat Presiden Republik Indonesia yang menekankan bahwa penghargaan tertinggi terhadap para pahlawan adalah dengan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan yang nyata. Kehadiran pesan Presiden tersebut menjadi ajakan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan bangsa,” ungkapnya.
Pihaknya menegaskan, kesejahteraan rakyat sebagai tolok ukur kemerdekaan sejati Presiden menegaskan bahwa kemerdekaan yang sesungguhnya tercermin dari kesejahteraan masyarakat. Rakyat harus sejahtera; kalau rakyat tidak sejahtera, saya katakan kita gagal sebagai negara merdeka.
Ia menambahkan, persatuan sebagai fondasi kedaulatan dan kemajuan Tema resmi HUT ke-80 RI yang diluncurkan Presiden adalah “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Ini mencerminkan visi besar bangsa: persatuan sebagai dasar kedaulatan, dan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan, demi tercapainya kemajuan Indonesia. Semangat untuk merdeka dari kemiskinan dan segala bentuk penindasan.
Raden Julison membeberkan, Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dalam pidato kenegaraan menyampaikan bahwa kesejahteraan rakyat adalah tolok ukur kemerdekaan sejati; jika rakyat tidak sejahtera, maka kemerdekaan belum sepenuhnya tercapai. Presiden juga mengajarkan bahwa hanya melalui persatuan, bangsa ini bisa berdaulat dan terus maju—tema resmi HUT ke-80 yang kita rayakan bersama, yakni “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”
Untuk itu, marilah kita isi kemerdekaan ini dengan membangun daerah kita, saling mendukung antar warga, dan mengutamakan kepentingan rakyat. Semoga HUT ke-80 ini menjadi momentum untuk semakin bersatu, berkarya, dan berkontribusi bagi masa depan Kecamatan Talun dan Indonesia. Dirgahayu Republik Indonesia ke-80! Merdeka!. (*)
