“Pembinaan karakter juga bisa dilakukan secara lebih efektif dengan melibatkan Dandim dan Polres sehingga mereka bergantian memberikan bimbingan karakter kedisplinan kepada anak didik di seluruh SR,” jelasnya.
Khofifah juga mengajak siswa-siswi Sekolah Rakyat tidak takut bercita-cita. Melainkan harus berani bercita-cita. Ia meminta semua siswa sekolah rakyat unuk belajar yang baik dan jangan takut bercita-cita.
“Kalian punya peluang menjadi tentara, polisi, gubernur, bupati, dokter dan profesi lainnya,” ungkapnya.
“Untuk orang tua, doakan putra putri supaya betah tinggal dan belajar di SR sehingga tercapai cita-citanya,” imbuhnya.
Tidak sekadar akademis, Khofifah mengajak wali asuh dan wali asrama mengajarkan siswa SD, SMP dan SMA belajar agar saling mengingatkan satu sama lain.
“Di sekolah ini semua bersaudara. Wali asrama, wali asuh, para guru dan kepala sekolah serta anak didik kalian keluarga besar SR Ponorogo. Bangun persaudaraan dan memberi penguatan semangat belajar,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 5 Ponorogo Devitri Candrawati mengatakan revitalisasi sarana dan prasarana SR dipastikan rampung.
“Termasuk bantuan seperti kasur, tempat tidur serta peralatan kebutuhan sekolah sudah mulai berdatangan,” ujarnya.
Siswa SMA Sekolah Rakyat Terintegrasi 5 Ponorogo Muh Lutfi Oktavia Ramadhani mengungkapkan ucapan syukur karena bisa sekolah di SR. Ia berharap, selama proses pendidikan yang sifatnya boarding school mengubah pribadinya menjadi lebih baik.
“Saya berharap, selama bersekolah di SR menjadi pribadi yang baik, tanggung jawab, disiplin serta menambah pertemanan,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Siti Fatima Azara (12) siswi kelas 1 SMP yang mengaku terharu dengan hadiah sepatu yang diberikan Khofifah. “Terima kasih dan senang bisa mendapatkan sepatu. Sekolah jadi semakin semangat,” ungkapnya. (rud/min)