“Jika hal ini terealisasi, serapan tembakau akan meningkat, produktivitas petani pun naik, dan ini akan berdampak langsung pada penurunan angka pengangguran di Jember,”ungkapnya.
Menanggapi kebutuhan infrastruktur pendukung, Bupati juga menyampaikan komitmen untuk mengupayakan kembali pengoperasian Bandara Notohadinegoro Jember.
“Memang saat ini Jember belum memiliki bandara yang aktif, tapi kami akan berjuang agar Bandara Jember bisa kembali beroperasi untuk mendukung konektivitas wisata dan investasi,” tegasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Duta Besar RI untuk Yunani, Bebeb AK Nugraha Djundjunan, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya JKCI.
“Saya angkat topi untuk panitia dan masyarakat Jember. JKCI adalah bentuk investasi jangka panjang yang nyata. Ini langkah konkret dan maju dalam melihat potensi lokal. Pemerintah pusat harus memberikan apresiasi yang juga bersifat konkret,” ujarnya.
Beliau juga menyarankan agar Pemkab Jember terus mendorong pengembangan infrastruktur pendukung, termasuk pengaktifan kembali bandara, guna memperkuat daya saing Jember secara nasional dan internasional.
“Untuk kemajuan Jember dan cerutu Indonesia, bandara harus menjadi prioritas. Kita butuh konektivitas untuk membangun ekosistem industri yang kuat,” imbuhnya. (*)