Bantuan juga diberikan kepada Makhruzar, warga Kelurahan Pesantren, yang mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan. Ia menerima kursi roda multiguna 3 in 1. Semua bantuan diserahkan langsung di kediaman masing-masing penerima, lengkap dengan bingkisan sembako.
Menurut Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Paulus Luhur, seluruh bantuan yang diberikan bersifat tidak terencana atau emergency. Proses pengajuan dilakukan lewat surat kepada wali kota dan diverifikasi melalui survei lapangan.
“Tahap ini ada 44 penerima. Empat belas di antaranya menerima bantuan alat bantu disabilitas, sisanya bantuan biaya hidup,” ujar Paulus.
Riyanti, ibu dari Erika, menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemerintah Kota Kediri. Ia berharap bantuan ini mempermudah aktivitas anaknya sekaligus membuka kembali jalan menuju pendidikan.
“Semoga makin banyak anak disabilitas yang mendapat perhatian seperti ini,” ujarnya.
Mbak Wali menegaskan bahwa kehadiran pemerintah tidak boleh berhenti pada program, tetapi harus nyata dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Bantuan ini adalah bentuk kehadiran Pemkot dalam mendengar, menampung, dan mencarikan solusi bagi warganya,” kata Vinanda. (*)