Kondisi ini, lanjut Sukadi, memberikan dampak signifikan bagi para petani, terutama di wilayah dataran rendah. Banyak lahan pertanian, termasuk yang ditanami padi dan jagung menjadi terendam, bahkan mengalami gagal panen.
Seperti diakui Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Papar Ari Setiawan, bahwa lahan pertanian di Desa Purwotengah sempat terendam air selama beberapa hari. Akibatnya, tanaman milik petani mengalami gagal panen.
“Selain faktor hujan, saluran pembuangannya juga kurang memadai sehingga tidak bisa langsung menampung air hujan,” sambung Ari, sapaannya.
Penyaluran benih yang disesuaikan dengan kebutuhan petani, sebagaimana harapan Mas Dhito, diharapkan mampu menjaga produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Kediri. Mengingat kabupaten dengan 344 desa ini menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Timur.
Adapun selain bantuan berupa benih, Pemerintah Kabupaten Kediri juga memberikan bantuan berupa penyemprotan pupuk mikro menggunakan drone di Desa Merjoyo, Purwoasri. Bantuan ini diberikan untuk memulihkan tanaman yang terendam banjir pada akhir Mei 2025 lalu.(Adv/Prokopim Kabupaten Kediri/abi)