Oleh karenanya, kolaborasi strategis antara KCL, KEK Singhasari dan LPDP, mempercepat peningkatan kualitas SDM di Jatim khususnya pada bidang digital futures dan digital economies.
“KEK Singosari adalah titik temu antara kampus global, industri, dan talenta lokal. Ini selaras dengan misi besar Pemprov Jatim dalam memperkuat daya saing sumber daya manusia,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Khofifah menegaskan pentingnya sinergi antara Pemprov Jatim dan perguruan tinggi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama di tengah dinamika ekonomi global.
“Ini adalah pertemuan pertama antara Pemprov Jatim bersama pimpinan perguruan tinggi, termasuk para rektor dan dekan FEB. Sosialisai ini menjadi starting point bagi kolaborasi strategis, khususnya dalam melahirkan rekomendasi-rekomendasi penting dalam mendukung pertumbuhan dan peningkatan serta pemerataan ekonomi Jawa Timur,” katanya.
Ia berharap pertemuan ini akan membuka ruang dialog berkelanjutan dengan perguruan tinggi, terutama dalam menggali pemikiran-pemikiran strategis yang mendukung arah pembangunan ekonomi Jatim menuju Gerbang Baru Nusantara.
“InsyaAllah, ini akan menjadi awal dari penguatan peran perguruan tinggi dalam mendukung program-program prioritas Pemprov Jatim. Ke depan, kami ingin pemikiran para akademisi makin memperkuat arah kebijakan pembangunan di Jatim,” harapnya.
Sementara Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menyampaikan, pembukaan beasiswa LPDP KCL di KEK Singosari akan mulai dibuka pada 1-24 Juli 2025.
Oleh karenanya ia mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk berlomba-lomba mempersiapkan diri mendaftar beasiswa tersebut.
“Sampai tanggal 24 Juli, pastikan yang sudah punya kapasitas IELTS 6,5 dan IBT 92 bisa segera mendaftar. Yang belum, segera dipersiapkan semuanya. Karena ini peluang, untuk melanjutkan study di universitas ranking 31 di dunia,” katanya. (*)