Wasik juga menyayangkan arah pelaksanaan Porprov yang dinilainya telah melenceng dari tujuan utama. Menurutnya, Porprov seharusnya menjadi ajang peningkatan prestasi olahraga, penjaringan bibit-bibit unggul, dan pembinaan atlet di daerah, bukan malah menciptakan ketidakadilan dalam pertandingan.
“Ajang ini seharusnya menjadi wadah untuk menjunjung tinggi sportivitas, menumbuhkan semangat kompetisi, dan mempererat tali silaturahmi antar-daerah di Jawa Timur. Namun, pelaksanaan cabor Kick Boxing justru mencederai citra Porprov IX secara keseluruhan,” tegasnya.
KONI Sampang berharap PB Porprov Jatim dapat segera menindaklanjuti protes tersebut secara objektif dan transparan, demi menjaga marwah dan integritas ajang olahraga terbesar di tingkat provinsi tersebut. (*)