“Momentum ini menjadi bukti nyata sinergi antar pemangku kepentingan, termasuk perbankan daerah seperti Bank Jatim,” ujarnya.
Tercatat kurun waktu 2024, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tetap positif dan stabil di tengah tantangan global. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tahun 2024 sebesar 5,03% (y on y). Lebih tinggi dari beberapa provinsi besar lainnya dan tetap menjadi kontributor terbesar kedua terhadap PDB nasional.
Capaian ini, lanjut Khofifah, juga didorong akselerasi investasi yang menunjukkan tren positif. Tahun 2024, realisasinya tercatat sebesar Rp147,3 Triliun. Meningkat 1,5% dari tahun 2023.
“Dukungan Bank Jatim dalam hal pembiayaan dan layanan perbankan yang adaptif, sangat krusial dalam menjaga momentum ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bank Jatim juga mengambil langkah konkret melalui program GASPOL UMKM – Gerakan Solusi Permodalan yang menjadi motor penggerak inklusi keuangan di sektor riil.
“Contoh keberpihakan terhadap sektor yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Jawa Timur, sekaligus pilar ketahanan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Dengan dukungan di sektor ekonomi, maritim, logistik, industri dan digitalisasi yang terus berkembang, Khofifah berharap Bank Jatim menjadi _enabler_ utama untuk percepatan pembangunan yang inklusif dan merata.
“Peran jasa keuangan termasuk perbankan daerah menjadi pilar utama mendukung strategi ini. Semoga Bank Jatim terus tumbuh sebagai institusi yang bukan hanya sehat secara finansial, tetapi juga kuat secara sosial, hadir di tengah masyarakat, tumbuh bersama pelaku usaha dan memberi kontribusi nyata bagi pembangunan daerah,” jelasnya.
Dari sisi internal, kinerja keuangan Bank Jatim Tahun Buku 2024 menunjukkan bahwa Laba Bersih tahun 2024 sebesar Rp 1,281 Triliun. Angka ini, dipandang sebagai hasil yang solid karena tertinggi diantara seluruh bank pembangunan daerah di Indonesia mengingat Bank Jatim mampu mencetak laba di atas Rp 1 Triliun dengan fundamental yang sehat.
“Menunjukkan kinerja operasional Bank Jatim tetap terjaga secara berkelanjutan sekaligus momentum melakukan evaluasi strategis untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pertumbuhan ke depan,” jelasnya.
Tercatat, total aset Bank Jatim tahun 2024 meningkat 13,76% menjadi Rp 118,142 Triliun. Hal itu menandakan ekspansi usaha masih berjalan dengan baik dan bank tetap dipercaya oleh nasabah dan investor. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh menjadi Rp90,016 Triliun, menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi. Kredit Yang Disalurkan (KYD) juga meningkat signifikan menjadi Rp75,353 Triliun menunjukkan keberpihakan Bank Jatim terhadap sektor riil dan produktif
“Ini membuktikan bahwa Bank Jatim tetap tangguh, kompetitif, dan berorientasi pada pertumbuhan berkelanjutan,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Winardi Legowo mengucapkan terima kasih atas amanah yang diberikan untuk memajukan bank Jatim dan provinsi Jatim. “Kami komitmen untuk memperbaiki apa yang sudah dirintis menjadi lebih baik,” tutupnya. (*)