Ia menjelaskan, setiap peserta akan menyiapkan sekitar 10 porsi rujak, sementara tamu kehormatan akan menyiapkan sekitar 5 porsi. Dengan perkiraan total 1.300 porsi rujak dari peserta dan 2.000 porsi dari panitia, diperkirakan sekitar 3.300 porsi rujak siap dibagikan kepada para pengunjung.
“Untuk mengantisipasi potensi kerumunan saat pembagian rujak, kami telah berkoordinasi dengan Bakesbang, kepolisian, dan Satpol PP, serta menyiapkan dua tenda khusus untuk proses pembagian,” ungkapnya.
Menurut Herry, pemindahan lokasi festival dari Kya-Kya Kembang Jepun ke SBEC merupakan hasil evaluasi penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kemeriahan acara.
“Kami melakukan evaluasi setiap tahun demi kelancaran acara agar tidak terus-menerus mengganggu masyarakat pada hari jadi kota yang padat dengan penutupan jalan. Oleh karena itu, kami memiliki lokasi baru, SBEC. Selain itu, kami juga ingin mengenalkan dan mempromosikan bahwa Surabaya kini memiliki ruang konser dan area terbuka yang luas, sehingga diharapkan tidak akan mengganggu arus lalu lintas,” jelas Herry.
Mengenai penilaian, Herry menyebutkan terdapat dua kategori yang diberlakukan. Pertama, kategori peserta dari hotel dengan penilaian rujak kreasi, yang menitikberatkan pada inovasi dan tampilan penyajian rujak. Kedua adalah kategori umum, penilaian akan berfokus pada dekorasi stand dan kesesuaian kostum dengan tema.
“Untuk kategori hotel, mereka tidak hanya sekadar membuat rujak dengan petis, tetapi mungkin juga menambahkan plating yang unik, misalnya menggunakan mie atau disajikan dengan elemen seperti tomyam. Kalau untuk umum, penilaian lebih kepada kreativitas dekorasi stand dan kesesuaian kostum dengan tema vintage THR,” paparnya.
Dengan konsep yang baru dan lokasi yang lebih luas, diharapkan Festival Rujak Uleg Surabaya 2025 akan lebih meriah dan bisa dikenang oleh masyarakat sebagai wujud melestarikan warisan kuliner dan budaya khas Kota Surabaya. “Ayo, Arek-Arek Suroboyo datang dan ramaikan, Festival Rujak Uleg di lokasi baru dan tema yang unik,” tandasnya.
Terkait pengalihan arus lalu lintas dan lokasi parkir saat acara berlangsung. Sub Koordinator Pengawas dan Pengendalian Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Soe Priyo Utomo memastikan, area parkir di dalam SBEC mampu menampung hingga 1.685 kendaraan roda dua dan 1.011 kendaraan roda empat. “InsyaAllah untuk kegiatan itu tidak sampai meluber ke jalan raya. Kalaupun ada akan segera kami tertibkan,” ujar Priyo.
Priyo mengimbau, kepada masyarakat yang akan menyaksikan Festival Rujak Uleg untuk memarkirkan kendaraannya di dalam gedung Hi-Tech Mall yang telah disediakan. “Untuk masyarakat langsung saja parkir di dalam di gedung Hi-Tech Mall, jangan parkir di pinggir Jalan Kusuma Bangsa. Kalau ketahuan akan ditindak tegas oleh Dishub dan petugas gabungan karena jalanan harus steril,” pungkasnya. (*)