Jadi, jelas Ruliyono, wakil ketua DPRD kabupaten Banyuwangi, kalau Musda ini tarung bebas maka potensi perpecahan sangat besar dan yang rugi adalah Golkar sendiri. Ingat ketua DPD hanya lima tahun. Lha kalau kurun waktu lima tahun tukaran, kapan ngurus partainya. Semi semi terpimpin gak masalah.
Ruliyono mengingatkan para ketua DPD hati hati dalam memilih ketua akan datang. Soliditas dan kekompakan yang sudah dibangun oleh ketua Sarmuji hendaknya dijaga dengan baik. Bahkan mempertahankan kursi di DPRD jauh lebih sulit.
Sementara itu Sekjen DPP Partai Golkar sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur dalam pembukaan Bimtek bagi anggota Fraksi Golkar se Jawa Timur menyatakan, memberikan peluang lebar kepada semua kader yang saat ini duduk di Legislatif baik baik angota fraksi di DPR RI, DPRD Provinsi, Kepala Daerah maupun ketua Ketua DPD Kabupaten/Kota di Jawa Timur ikut kontestasi pemilihan Ketua DPD Golkar Jawa Timur yang akan di gelar setelah Rekernas.
Beberapa nama yang sudah beredar yakni Blegur Prijanggono (Wakil Ketua DPRD Jatim), Kodrat Sunyoto (anggota DPRD Jatim), Pranaya Yudha Mahardhika (Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim), Wali Kota Pasuruan terpilih Adi Wibowo. Lalu ada Ali Mufthi dan Zulfikar Arse Sadikin dari unsur DPR RI.
Kepada wartawan, Cak Sar mengatakan bahwa dirinya tidak akan maju lagi pada Musda Xl yang dilaksanakan setelah Rakernas. Sedangkan Rakernas direncanakan pada 8 Februari. Untuk kapan jadwal Musda Jatim, saya belum tahu meskipun saya Sekjen. tuturnya singkat. (amin istighfarin)