BLITAR (WartaTransparansi.com) – Ada kejadian menarik saat pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kota Blitar masa bhakti 2024-2029 yang dihadiri Plt. Bupati Santoso, Wakil Bupati Blitar, Forkopimda serta beberapa OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di ruang Sasana Praja Kantor Walikota Blitar, Selasa (3/12/2-24).
Pelantikan dewan kehormatan dan pengurus PMI Kota Blitar dan penandatanganan berita acara yang seharusnya didahulukan sebelum acara yang lain, dibalik dengan menempatkan pembacaan pakta integritas dan penandatanganan ditempatkan diawal acara resmi pelantikan. Ini yang kemudian menuai kritik Ketua PMI Jawa Timur H. Imam Utomo S.
“Sebelum saya menyampaikan sambutan. Saya koreksi sedikit bahwa acara pelantikan itu nilainya jauh lebih penting ketimbang fakta intergitas. Sebab itu saya ingatkan kepada penanggung jawab acara untuk koreksi sebelum acara dimulai,” Tegas Imam Utomo sebelum memberikan sambutan dan arahan.
“Tadi harusnya pelantikan dulu. Setelah itu penandatanganan berita acara pelantikan. Yang saya teken tadi pakta integritas. Tapi penandatanganan berita acaranya belum. Ini hal hal kecil, tapi menjadi penting,” tegas H Imam Utomo.
Mendengar kalimat awal Imam Utomo, Gubernur Jawa Timur dua Periode mulai tahun 1998 sampai 2008, Ketua PMI dan Pengurus yang baru dilantik clingak clinguk kebingungan. Selang beberapa menit kemudian petugas protokol Pemkot Blitar menyodorkan sebuah map kepada ketua PMI Kota Blitar yang baru, berisi naskah berita acara, lalu menyodorkan map tersebut ke Ketua PMI Jawa Timur untuk dimintakan tandatangan setelah ketua PMI Jawa Timur kembali ke tempat duduk.
Menurut Imam Utomo, belum lama operasi penanggulangan bencana kekeringan baru saja selesai. Dalam situasi itu semua tangki air yang kita miliki diterjunkan di lokasi lokasi kekeringan.
Tapi sekarang situasi sudah berbeda dimana musim penghujan sudah tiba. Dan bencana banjir, hujan disertai angin kencang dan puting beliung terjadi dimana mana. Itu artinya setiap saat bencana itu akan muncul setiap saat.
PMI bersama BPBD Kota Blitar harus selalu siap siaga mengantisipasi kejadian demi kejadian. Intinya bahwa PMI harus sudah berada di lokasi bencana setelah enam jam bencana terjadi.
“Kota Blitar mungkin tidak ada bencana tanah longsor, namun banjir bisa terjadi. Sebab itu relawan PMI harus selalu siaga,” Kata Imam Utomo mengingatkan.
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh pengurus yang baru, menyangkut akreditasi markas. Kareditasi kemarkasan itu sempat jedah. Tahun depan sudah dimulai lagi. Di Jawa Timur ada 8 Markas yang sudah akreditasi, termasuk PMI Provinsi Jawa Timur dengan kategori utama walaupun angkanya belum memuaskan. Sedangkan akreditasi UDD terus berjalan.
Pelantikan PMI Kota Blitar berdasarkan Sk Nomor : 098/KEP/02..06.00/Xll/2024 tanggal 3 Sesember 2024 dimana Dewan Kehormatan di jabat dr. Syahrul Alim dan ketua Pengurus Drs. Suhartono, Sekretaris Eko Haryanto dibantu bendahara Juyanto. Hadir dalam kesempatan pelantikan Walikota Blitar Drs. Santoso, MPd dan Wakil Walikota Tjutjuk Sunario.
Pelindung : Walikota Blitar
Dewan Kehormatan :
Ketua : dr. H.Syahrul Alim
Anggota :
- Dra. Rudy Wijanarko,Msi
- dr. Dhama Setiawan,M.Mkes
Pengurus
Ketua : Priyo Suhartono.S.Sos,,M.Si
Wakil Ketua : Sidharto Djarot Riyadi
Sekretaris : Drs. Eko Haryanto,S.Spd
Bendahara : Juyanto,AE, MM
Kabid organisasi, Informasi sannkomunikasi : Didik Djumianto,SLM, M.M.Kes
Kabid PB, anggota san Relawan, Pendidikan sannPelatihan : Drs. Hakim Siswono, M.Si
Kabid Pelayanan Kesehatan dan Sosial dan Pelayanan Darah : dyy. Wahyuniati
Anggota
- Bidang Informasi dan Komunikasi, Kerjasama dan Kemitraan : Moch. Aminur Cholis .S.Sos
- Bidang Organisasi dan PB : Dindin Alinurdin,AP
- Bidang Anggota dan Relawan, Pendidikan dan Pelatihan : Wiwin Martiningsih, M.Kes, Ph.D, NS
- Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sosial, Pelayanan darah/UDD : dr. Moch. Chambali
- Bidang Pengembangan dan Sumberdaya : Rudi Irawan, ST. (mar/ais)
