JAKARTA (Wartatransparansi.com — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan pentingnya pendidikan dan pelatihan vokasi dalam memperkuat kerja sama strategis Indonesia dan Tiongkok.
Hal tersebut disampaikan saat menerima kunjungan resmi Gubernur Guangxi Lan Tianli bersama delegasi di Ruang Rapat Kemenko PMK, pada Kamis (28/11/2024).
Pratikno yang juga sebagai Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Vokasi (TKNV) sesuai amanah Perpres 68/2022, menegaskan bahwa kerja sama ini sangat relevan untuk mendorong transformasi ekonomi Indonesia yang berbasis pada teknologi dan tenaga kerja berkualitas.
Terlebih Indonesia saat ini membutuhkan SDM vokasi yang tidak hanya terampil dalam bidang teknis, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat.
“Kita sangat membutuhkan percepatan dalam pengembangan SDM unggul, khususnya untuk menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi baru,” katanya.
Menurut Pratikno, pendidikan vokasi memainkan peran penting, tidak hanya dalam menghasilkan teknisi, tetapi juga memperkuat sektor industri kita.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Direktur Liuzhou Polytechnic University (LZPU) Guangxi dan Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri se-Indonesia ini mendukung program “1+10+100+1000,” yang mencakup pembukaan jurusan baru teknologi kendaraan energi baru, kompetisi keterampilan profesional, pelatihan guru, serta beasiswa bagi mahasiswa Indonesia.
“Melalui program ini, kita tidak hanya meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal, tetapi juga membangun fondasi SDM yang mampu berkontribusi pada ekonomi modern,” tambahnya.
Pratikno menilai kerja sama ini bukan hanya berdampak pada peningkatan kualitas SDM, tetapi juga akan memainkan peran strategis dalam diplomasi antarbangsa.
Ia yakin kerja sama ini akan memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi kedua negara
“Melalui people-to-people diplomacy, kita memperkuat hubungan persaudaraan antarnegara, sekaligus mendukung harmoni global. Kerja sama ini adalah salah satu bentuk nyata dari hubungan yang saling menguntungkan,” kata Pratikno.
Gubernur Guangxi Lan Tianli menekankan bahwa kunjungan resmi delegasi Guangxi ke Indonesia bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral, terutama dalam mengimplementasikan kesepakatan strategis yang telah dicapai oleh kedua kepala negara.
Ia menggarisbawahi pentingnya pendidikan vokasi dalam mendukung berbagai proyek yang tengah berlangsung di Indonesia.
“Tiongkok dan Indonesia sama-sama berada dalam periode penting untuk meningkatkan kualitas ekonomi. Melalui pendidikan vokasi berkualitas tinggi dan kolaborasi yang erat, kita dapat mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus mempererat hubungan bilateral,” tambah Lan Tianli.(*/ANO)