KEDIRI (WartaTransparansi.com) – Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito, menggelar pertemuan dengan 400 tenaga honorer kategori dua (Honorer K2) di Ruang Cendrawasih Hall Insumo Kota Kediri, Jumat (1/11/2024).
Pertemuan ini menjadi ajang untuk memperkuat dukungan terhadap tenaga honorer yang telah mengabdi selama bertahun-tahun sekaligus memberikan dorongan untuk berwirausaha.
Dalam kesempatan itu, Mas Dhito mengapresiasi pengabdian para honorer K2 yang telah bertugas selama belasan tahun. Ia menjelaskan bahwa pada tahun ini Pemerintah Kabupaten Kediri membuka 857 formasi, yang didominasi oleh tenaga teknis dengan alokasi sebanyak 700 posisi.
“Kenapa tenaga teknis? Karena pada tahun 2022 dan 2023 kita sudah fokus menambah 2.000 guru untuk menjadi PPPK, sehingga tahun ini giliran tenaga teknis. Tahun depan kita kembalikan fokus pada guru, dan tentunya tenaga kesehatan juga menjadi perhatian,” ucap Mas Dhito.
Selain itu, Mas Dhito menyatakan komitmennya untuk terus berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) terkait kuota formasi PPPK agar lebih banyak tenaga honorer yang mendapatkan kepastian status kepegawaiannya.
“Komunikasi yang intens sangat dibutuhkan agar kebutuhan honorer di Kabupaten Kediri bisa terpenuhi secara optimal,” urainya.
Tidak hanya fokus pada aspek kepegawaian, Mas Dhito juga mendorong para honorer untuk mengembangkan usaha mandiri. Ia berkomitmen memfasilitasi tenaga honorer melalui berbagai program seperti pelatihan keterampilan, penyediaan alat, bantuan modal, serta pendampingan hingga mereka memperoleh omset.
“Setiap orang harus memiliki pandangan ke depan. Sambil menunggu peluang menjadi PPPK, kita harus memulai usaha yang bisa mendukung ekonomi keluarga. Peluang berwirausaha ini bisa dikerjakan bersama keluarga, anak, atau saudara terdekat,” ungkap Mas Dhito.
Sementara itu, Ketua Forum Honorer K2 Kabupaten Kediri, Joko Priyanto, menyambut positif program tersebut. Ia mengungkapkan harapannya agar program yang dirancang Mas Dhito dapat menjadi solusi bagi honorer K2 yang belum mendapatkan kepastian.
“Kami yakin program ini akan padat manfaat dan berharap Mas Dhito tidak melupakan tenaga K2 yang masih berjuang. Komitmen kami tetap solid, dan kami ingin melihat honorer K2 bisa menjadi abdi negara seutuhnya,” tutup Joko. (*)